Siak, Indo Merdeka – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan dijadwalkan di propinsi Riau esok hari Pandemi Covid 19, kemungkinan besar berdampak pada unit usaha swasta seperti Pabrik Kelapa Sawit atau PKS.

Masyarakat meminta pemerintah agar jangan menutup pabrik kelapa sawit, karena masyarakat yang bekerja dan mengharapkan upah dengan berkebun sawit akan meradang.

“Jika ada wacana pemerintah untuk menutup pabrik kelapa sawit karena virus Corona, ya maunya janganlah. Karena hidup kita bergantung pada bertani sawit,” kata Simarmata kepada wartawan saat ditemui seusai memanen ladang miliknya seluas 14 hektar, Kamis (16/4) di kampung Mandiangin, kecamatan Minas, kabupaten Siak.

Simarmata memikirkan bagaimana nasib orang yang mengupah, dari bekerja diladangnya.

“Kalau tutup pabrik kelapa sawit, bisa-bisa orang upahan terancam kehidupannya. Nasib mereka bagaimana nantinya,” ujar pria tersebut.

Ginting salah seorang pekerja upahan di perkebunan sawit milik Simarmata berkomentar, agar pemerintah mencari solusi bilamana kebijakan pemerintah akan mengarah ke penutupan pabrik kelapa sawit.

“Kita maunya pemerintah berfikir tentang nasib kami. Sah-sah saja tutup, tapi dipikirkan juga apa solusinya untuk kami. Mau makan apa kami kalau tutup,” tutur Ginting.

Hingga berita ini ditulis, belum ada terpantau pabrik kelapa sawit ditutup pasca PSBB. (Simon)

Bagikan: