Palembang, Indo Merdeka – Sabtu (18/4) sore, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui juru bicara (jubir) Tim Percepatan Penanganan Covid 19 di Provinsi Sumsel merilis up date jumlah kasus Covid-19. Hasilnya terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 baru sebanyak 30 orang.
Gubernur Sumsel H Herman Deru melalui Jubir Tim Percepatan Penanganan Covid 19 di Provinsi Sumsel, dr Zen Ahmad SpPD (K) menjelaskan penambahan pasien terkonfirmasi ini tersebar di sejumlah Kabupaten dan Kota seperti Palembang sebanyak 22 orang (20 transmisi lokal dan 2 impor, Kabupaten Muara Enim 1 orang (masih dalam penyelidikan, Kabupaten OKI 1 orang (kasus impor), Kota Prabumulih 1 orang (masih dalam penyelidikan), Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) 3 orang (kasus transmisi lokal), Kabupaten Banyuasin 1 (masih dalam penyelidikan) orang dan Kabupaten Ogan Ilir (OI) 1 orang (transmisi lokal).
” Jadi kalau kemarin kita umumkan 54 orang. Dengan total jumlah 84 yang terkonfirmasi positif hari berarti ada penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid yang baru sebanyak 30 orang,” terangnya.
Dengan adanya penambahan ini, dokter senior itu kembali menghimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan physical distancing dengan menjaga jarak antara satu orang dengan seseorang lainnya. Mengingay virus ini paling jauh menyebar dalam jarak 1-2 meter.
” Kalau kita berada jarak lebih dari 1-2 meter itu kemungkinan masuknya virus ke saluran pernapasan menjadi sangat kecil. Itu makanya physical distancing ?(jaga jarak) ini sangat penting,” tegasnya.
Tak hanya menjaga jarak, upaya menghindari penyebaran virus ini kata dr Zen adalah dengan rutin dan disiplin menggunakan masker kemanapun. Kemudian menghindari keramaian, dan tidak bepergian ke tempat ramai tanpa alasan yang jelas.
” Biasakan mencuci tangan selepas berkegiatan dan menjalani pola hidup sehat. Pesna ini tak jenuh kami ulang-ulang karena penting untuk mengurangi penyebaran Covid di Palembang fan Sumsel,” terangnya.
Selanjutnya didampingi Jubir Tim Percepatan Penanganan Covid 19 di Provinsi Sumsel lainnya yakni, Yusri dan dr Nur Purwoko, dr Zen Ahmad Sp.PD(K) menjelaskan bahwa hingga Sabtu (18/4) terdata kasus ODP di Sumsel berjumlah 2.422 orang. Dimana dari jumlah tersebut ada 1.844 orang yang selesai pemantauan sehingga jumlah ODP yang terdata kini berjumlah 578 org.
Sedangkan jumlah PDP seluruhny hingga Sabtu ada sebanyak 94 orang, dimana 63 orang diantaranya sudah pulang ke rumah karena negatif Corona. Serta yang masih dalam proses pengawasan menjadi 31 orang.
” Serta ada penambahan PDP sebanyak 8 orang,” jelasnya.
Sementara itu untuk jumlah sample yang sudah diperiksa di lab ada sebanyak 278 dengan hasil pemeriksaan 108 orang negatif serta 86 sample lagi masih dalam proses pemeriksaan. Sementara itu untuk kasus pasien sembuh berjumlah 4 orang dan yang meninggal 3 orang.
” Dari hasil pemeriksaan itulah jumlah sample positif mencerminkan jumlah kasus yang terkonfirmasi ada total sebanyak 84 orang,” jelasnya.
Terkait banyaknya penambahan pasien ini, dr Zen menjelaskan bahwa pasien yang terkonfirmasi Covid memiliki beberapa macam gejala. Mulai dari ringan, swdang hingga berat atau bahkan tidak bergejala sama sekali.
“Nah untuk gejala klinis berat memang harus dirawat di RS rujukan utama soalnya ada kemungkinan terjadi gagal napas sehinggva membutuhkan ventilator. Kalau gejalaklinis sedang cukup dirawat di RS second line,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu Jubir lainnya dr Nur Purwoko juga mengingatkan kembali agar masyarakat tidak melakukan kegiatan dalam bentuk yang ramai. Himbauan ini diharapkannya dapat juga terus diintensifkan rekan media agar sampai kepada masyarakat. ” Secepatnya kami akan membuat rekomendasi ke Gubernur untuk penanganan Covid ini,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut sejumlah perwakilan dari PT Bank pembangunan Daerah (BPD) Sumsel Babel juga memberikan klarifikasi terkait berita mengenai Dirut BSB yang beredar di masyarakat.
Melalui juru bicaranya Direktur Operasional BSB, Apriandi menjelaskan bahwa tidak benar kabar yang menyebutkan bahwa penularan Covid Dirut BSB oleh transmisi lokal. Karena sejak pulang dari Jakarta pada (Sabtu 11/4) lalu, Dirut sudah mengikuti protap perusahaan untuk pencegahan Covid dengan melakukan isolasi mandiri.
” Rabu nya atas inisiatif pribadi, Pak Dirut periksa dan dinyatakan positif. Jadi kasusnya impor bukan lokal seperti yang beredar. Dan sejak Sabtu itu beliau memang tidak ke kantor karena rapat dilakukan secara online,” terangnya.