Jakarta, Indo Merdeka – Dewan Perwakilan Daerah minta pada pemerintah sebaiknya mengadopsi kearifan lokal masarakat adat pada saat membuat kebijakan guna memperkuat identitas daerah dan identitas negara kedalam bingkai NKRI.
Ketua DPD Lanyala Mataliti dalam acara Kongres Sunda dan refleksi akhir tahun di Bandung, mengatakan, Mulai sejak dimasa lalu, masa sekarang dan masa depan, ujarnya, kearifan lokal menjadi faktor penting termasuk pada saat penyusunan peraturan daerah juga.
“DPD disini sangat memahami eksistensi kearifan lokal sebagai cerminan dari hukum yang masih hidup di tengah masyarakat lokal, bahkan dapat diadopsi ke dalam peraturan perundang -undangan,”katanya.
Ia menyebutkan eksistensi yuridis kearifan lokal di dalam peraturan perundang-undangan sebenarnya telah sudah diatur secara jelas. Dan ia setuju peraturan perundang-undangan harus tetap mendasarkan kepada kearifan lokal sebagai bagian dari hukum adat.
“Saya mengajak pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, termasuk kalangan masyarakat madani di perguruan tinggi dan organisasi non-pemerintah, untuk gencar mempromosikan gagasan-gagasan lokal yang mengandung kearifan, yang masih tertanam dan disuburkan masyarakat lokal sebagai dasar pengambilan kebijakan,” tuturnya.
Ia mengapresiasi acara yang digelar oleh Panitia Kongres Sunda. Kongres Sunda ini merupakan suatu prakasa yang sangat baik untuk melestarikan kearifan lokal dan karakter budaya daerah dalam menjaga kesatuan dan persatuan dalam bingkai NKRI.
“Apalagi sesungguhnya negeri kita sangat melimpah dengan kekayaan budaya yang perlu dikembangkan dan ditransformasikan kedalam kehidupan kita sehari-hari. Karena kebudayaan adalah menjadi elemen penting untuk pengembangan karakter bangsa,” paparnya.
Dan sebagai lembaga perwakilan daerah, DPD RI memiliki kewajiban moral untuk menjaga dan memberikan ruang bagi kebudayaan Indonesia untuk terus berkembang sesuai dengan porsinya. Sebab kebudayaan menjadi identitas sebuah negara.
“Saya sependapat jika marwah dan fungsi kebudayaan harus dijaga bersama-sama oleh seluruh elemen bangsa, agar bangsa ini tidak kehilangan identitasnya,” kata Lanyala.
Mulai dari pembangunan dari berbagai aspek dan bidang, baik itu di bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya, hendaknya diawali dengan kebudayaan.
“Agar kebudayaan Indonesia j mampu mempengaruhi kebudayaan yang ada di dunia.Bahwa kebudayaan Indonesia adalah masuk bagian daripada kebudayaan dunia,” tandasnya. (oce)