Palembang, Indo Merdeka – Kementerian Agama (Kemenag) RI melaunching Gerakan Wakaf Uang ASN Kemenag di Jakarta, Senin (28/12) siang. Total wakaf uang yang terkumpul berjumlah Rp3,4 miliar. Untuk wakaf uang dari ASN Kemenag Sumsel, berjumlah Rp159.150.000.

Kakanwil Kemenag Sumsel Dr. Drs. H. Mukhlisuddin SH, MA melalui Kasubbag Umum dan Humas Dr. H. Saefudin M.Si menjelaskan, jumlah tersebut merupakan hasil dari wakaf uang ASN Kemenag dari 17 kabupaten/kota se-Sumsel ditambah ASN Kemenag di Kantor Wilayah. Menurut Saefudin, dana yang terkumpul tersebut ditransfer ke pusat.

“Memang untuk wakaf uang pada Grand Launching ini, bertindak sebagai nazir adalah BWI Pusat, sehingga dana yang terkumpul ditransfer ke pusat. Wakaf uang yang terkumpul akan dimanfaatkan untuk pemberian beasiswa pendidikan serta program pemberdayaan dan optimalisasi pemanfaatan tanah wakaf,” jelasnya.

Saefudin berharap, Gerakan Wakaf Uang ASN Kemenag turut berkontribusi dalam penanggulangan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Gerakan ini juga diharapkan dapat menjadi sarana peningkatan literasi wakaf di Indonesia.

“Ruang lingkup sasaran gerakan wakaf uang adalah seluruh ASN Kementerian Agama, tingkat pusat hingga daerah, PNS maupun Non PNS, hingga penyuluh serta pengajar honorer. Bentuk Wakaf Uang ASN Kementerian Agama berupa wakaf uang permanen atau selamanya. Serta sifatnya sukarela bukan paksaan dan kewajiban dari masing-masing individu,” terangnya lagi.

Sementara itu, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Evi Zurfiana Azom SE, M.Pd.I menambahkan, proses pengumpulan wakaf uang akan terus berlanjut di masing-masing provinsi dengan memanfaatkan keberadaan BWI Tingkat Provinsi.

“Insya Allah setelah kepengurusan BWI Provinsi dilantik, proses pengumpulan wakaf uang akan terus dikembangkan. Pada pelantikan BWI Provinsi nanti, kita berharap Gubernur H. Herman Deru mendorong instansi-instansi lain, untuk juga menggalakkan pengumpulan wakaf uang. Pun di tingkat kabupaten/kota, kita berharap walikota dan bupati melakukan hal serupa. Dengan semakin banyak instansi yang terlibat, tentu dana yang terkumpul akan lebih banyak. Sehingga jangkauan manfaatnya akan lebih luas,” tutur Evi. (***)

Bagikan: