Jakarta, Indo Merdeka – Sartono Hutomo anggota Komisi Energi DPR yang menjadi salah satu pengawas dari pada sumber penerimaan negara dari Minyak dan Gas Bumi, mengingatkan pelebaran defisit di APBN 2021 berpotensi akan memperluas ruang fiskal yang akan dipergunakan untuk belanja atau pengeluaran untuk upaya penanggulangan wabah Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

“Maksud saya hanya untuk mengingatkan pada pemerintah agar penggunaannya benar-benar dijalankan dengan efektif dan efisien,” tegas Sartono Hutomo yang juga Bendahara Partai Demokrat di Jakarta senin (11/1/2021) ketika menyampaikan interupsi pada Ketua DPR Puan Maharani yang mimpin Sidang Paripurna saat pembukaan masa sidang DPR tahun 2021.

Dikawatirkan saja atau yang perlu diingatkan pada pemerimtah, adalah resiko dari pelebaran defisit itu yang nantinya akan diikuti oleh peningkatan hutang luar negeri pemerintah.

“Serta yang harus diwaspadai juga atas sumber sumber hutang baru itu di tahun 2021 dari sejak sekarang ini,” katanya

“Saya sangat berharap di awal tahun ini pemerintah harus sudah menentukan rasio defisit yang aman untuk di APBN 2021,” tambahnya.

Ia berharap bahwa pengelolaan hutang oleh pemerintah supaya yang hati-hati, serta senantiasa dijaga oleh pemerintah secara konsisten pada batas yang aman dan sehat.

“Dengan tujuan jika hutang dikelola secara bertanggung jawab, penuh perhitungan dan transparan, agar hutang pemerintah tak menjadi beban untuk generasi yang mendatang,” pungkasnya.

Untuk diketahui fungsi DPR adalah membuat undang undang, pengawasan dan persetujuan anggaran APBN yang diajukan oleh pemerintah setiap tahun siklus anggaran. (oce)

Bagikan: