
Jakarta, Indo Merdeka – Anggota DPD RI,
Ria Saptarika, mengatakan, adanya berita tentang warga Batam, yang memili vaksin Singapura, dengan alasan efikasi vaksin Sinovac hanya sekitar 65% yang sangat kecil dibandingkan vaksin produksi lain.
Menurutnya, adanya keberata dan keraguan, setuju dan tidak setuju terhadap vaksin Sinovac.
“Memperlihatkan lack of trust publik kepada Pemerintah. Sampai sebagian, besar masyarakat Batam, misalnya yang kebetulan berdomisili lebih dekat ke Singapura, memilih untuk di vaksin di Singapura,” katanya saat rapat kerja DPD dengan BPOM di Jakarta senin (25/1/2021)
Sementara itu anggota DPD Miranti Dewaningsih, mengkhawatirkan terjadinya kerusakan vaksin dalam perjalanan mengingat proses distribusi yang sangat sulit.
“Persoalan ini harus diperhatikan oleh pemerintah terlebih pada kenyataannya BPOM belum terdapat di semua kabupaten/kota di Indonesia,” ujarnya
Habib Zakaria Bahasyim, senator dari Kalsel mengkritik keras kinerja BPOM. meskipun soal, kehalalan menjadi kewenangan MUI, BPOM seharusnya juga bisa menjelaskan kepada publik apakah vaksin Sinovac dibuat dari bahan-bahan yang mengandung unsur haram atau tidak.
Penny K. Lukito Kepala BPOM tak membantah jika kinerjanya belum maksimal terutama dalam penyebaran informasi kepada publik terkait proses penelitian dan produksi vaksin Sinovac. (oce)