Jakarta, Indo Merdeka – Anggota Komisi
Komisi IV yang membidangngi
Pertanian dan Pangan, Dedi Mulyadi mempertanyakan impor beras dari Vietnam.

“Beras impor sangat menzolimi petani kita sendiri,” katanya saat berlangsung rapat kerja dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Ia juga mengatakan, ia doakan kualat pada barang siapa yang memberi izin beras impor tersebut.

“Yang impor PD LE dengan menggunakan BUMN PT Sarinah Indonesia,” tuturnya

Dari informasi yang beredar di DPR, pembelian beras impor dari luar negeri, telah dilakukan bukan sekali saja, dengan modus menjual di pusat beras Pasar Cipinang, Jakarta.

Sejak Bulog tidak melakukan impor beras. Banyak importir, yang terus mencari celah impor beras murah dengan berbagai dalih.

Selama raker Komisi IV berlangsung anggota Komisi Pertanian DPR kembali bertanya perihal kelangkaan pupuk pada musim tanam. Dan, masuknya beras impor saat panen beras, sampai menekan harga gabah petani sehingga petani rugi pada setiap masa panen tiba.

“Cobalah jajaran menteri, makan siang dengan petani di sawah – sawah dengan lauknya garam,” tegasnya

Dedi sempat juga mempertanyakan, apa bisnis PT Sarinah kepada Menteri Pertanian.

Mulai sekitar masa Covid-19, PT Sarinah telah menutup gerai utama yang terletak di Jalan Thamrin Jakarta, karena sedang di renovasi

Sementara banyak karyawan milenial era Menteri BUMN Rini Suwandi tidak diperkerjakan lagi dan tidak mendapat pesangon dengan alasan kebanyakan pekerja PT Sarinah dari alih daya, kecuali jajaran direksi yang masih dipertahankan dan baru direkrut.

Riwayatnya, Presiden Soekarno membangun pusat produk berdikari unggulan di Sarinah dari uang pampasan perang dari Jepang. Antara lain dalam rangka menolak eksploitasi manusia oleh manusia.(oce)

Bagikan: