Palembang, Indo Merdeka – Komandan Korem 044/Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji S.IP., S.Sos mengikuti kegiatan apel gelar pasukan tracer dan vaksinator Covid 19, senin (1/3/2021).

Kegiatan apel gelar pasukan ini bertempat di Pelataran Benteng Kuto Besak Palembang Jl. Sultan Mahmud Badarudin Kel. 19 Ilir Kec. Bukit Kecil Kota Palembang. Yaitu kegiatan Apel Gelar Pasukan Kompi Tracer dan Kompi Vaksinator Covid-19  dalam rangka Pengecekan Kesiapan Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Tenaga Kesehatan Yang Ditetapkan Sebagai Kompi Tracer dan Kompi Vaksinator,  yang dipimpinan oleh Herman Deru, SH, MM Gubernur Prov. Sumsel.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Irjen Pol Prof. Dr. Eko Indra Heri S, MM Kapolda Sumsel, Mayjen TNI Agus Suhardi Pangdam II/Swj, Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji S.IP., S.Sos Danrem 044/Gapo, Para Pejabat Utama Polda Sumsel, Prof. Dr. Edwar Juliarta, MM Asisten Administrasi dan Umum Setda Prov. Sumsel, Dra. Lesty Nurainy Apt.,M.Kes Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sumsel, Ka. Pelaksana BPBD Prov. Sumsel diwakili oleh H. Juanidi, SH, M.Si, M.Hum Kepala UPTB, Kolonel Ckm dr. Asep Usmanto Sukarsa, Sp.B. Kakesdam II/Swj, Kombes Pol Irvan Prawira, S. SIK, M.Si Kapolretabes Palembang

Dandim 0418/Palembang diwakili oleh Mayor Arh Marsito Pasi Ops. Letkol Inf M. A’an Setiawan, S.Sos., M.I. Pol. Waas Ops Kasdam II/Swj.

Letkol Arh R. Novi Setiana, SIP Waas Ter Kasdam II/Swj, Letkol Ckm Dr. Syarial, Sp.B Dandenkesyah 02.04.04 Palembang, Kasat Pol PP Prov. Sumsel diwakili Ferdian Melian, SE, M.Si Kabid Tibum dan Transmas.

Gubernur Prov Sumsel H. Herman Deru SH dalam Sambutannya menyampaikan, Saat ini penularan Covid-19 masih terus terjadi, namun jika dilihat dari jumlah rata-rata harian kasus baru, sejak 2 minggu terakhir sudah mengalami penurunan dari 90 – 100 orang perhari menjadi 40 – 50 orang perhari.

“Berdasarkan risiko penularan di wilayah (Zonasi) tidak ada lagi Kab/Kota yang masuk dalam kategori Penularan Tingkat Tinggi (Zona Merah). Sebanyak 13 kab/kota dengan risiko penularan tingkat sedang (zona orange) dan 4 kabupaten masuk kategori penularan risiko tingkat rendah (zona kuning),”tuturnya.

Lebih lanjut pimpinan apel mengatakan,  Untuk memutus rantai penularan Covid-19, Masyarakat wajib melaksanakan protokol kesehatan secara ketat terutama melalui gerakan 3 M (Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan), sedangkan Pemerintah wajib memperkuat 3 T (Tracing, Testing dan Treatment). Pelacakan kontak erat yang baik menjadi kunci utama dalam memutus rantai transmisi Covid-19.

 

”Salah satu Elemen utama pada implementasi pelacakan kontak adalah pelibatan dan dukungan dari semua satuan tugas serta masyarakat, hal ini sangat penting untuk memastikan tidak adanya stigma yang muncul pada orang-orang yang masuk kategori kontak erat, sehingga orang yang kontak erat dapat melakukan karantina mandiri, dilakukan testing serta dipantau kesehatannya,”imbuhnya.

Ia juga mengatakan,  Untuk mencegah dan memutus rantai penularan Covid-19, selain menerapkan Protokol Kesehatan juga dilakukan vaksinasi yang bertujuan untuk mencapai kekebalan kelompok (Herd Immunity) guna mencegah penyakit dan melindungi kesehatan masyarakat, menurunkan angka kematian, “ menjaga produktifitas serta meminimalkan dampak sosial dan ekonomi, oleh karena itu kami mengajak kita semua, mari tingkatkan Capaian vaksinasi yang setinggi-tingginya diatas 80%.,”ujarnya.

Dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19, kita perlu meningkatkan kerja sama berupa dukungan penyediaan tenaga kesehatan, tempat vaksinasi Covid-19, keamanan, sosialisasi dan penggerakan masyarakat agar vaksinasi Covid-19 dapat berjalan lancar dengan Capaian sasaran yang divaksin tinggi dan merata di semua daerah, yang pada akhirnya terbentuk imunitas di masyarakat dalam mencegah dan memutus rantai penularan sehingga Pandemi Covid-19 cepat berakhir. (Putri)

Bagikan: