Jakarta, Indo Merdeka – Komisi I DPR RI membidangi militer dan pertahanan kembali mengundang Menteri Pertahanan Prabowo Soebianto, dengan agenda modernisasi Alutsista senjata modern TNI pada rabu tanggal 2 Juni 2022 besok.

Awalnya pada hari Senin tanggal 31 Mei 2021 kemarin, sedianya Prabowo akan menjelaskan Rencana Induk Pertahanan buatan oleh Menteri Pertahanan tapi berhalangan hadir karena sedang rapat dengan Presiden.

“Beliau sudah kita undang sebanyak dua kali tetapi tidak datang termasuk saat Rapat Kerja senin kemarin,” kata Effendi Simbolon anggota Komisi I bidang Militer DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan di Jakarta, Senin (31/5/2021).

Dikatakan, agenda utama nanti terkait dengan modernisasi alutsista senjata TNI. Kita akan pertanyakan sumber pembiayaan dari mana. Kridit ekspor dari siapa dan berapa jumlahnya serta dari negara mana.

“Lantas berapa jumlah rupiah pendamping dan berapa yang dibeli pakai rupiah murni,” imbuhnya.

Gagalnya Rapat Kerja yang diganti dengan Rapat Dengar Pendapat dengan Wakil Menhan dan Ka Bais TNI pada hari Senin kemarin sebab tak dapat mandat dari Menhan untuk menjawab atas pertanyaan pertanyaan dari anggota Komisi I DPR RI. Apalagi Wamenhan, tidak mendapat Mandat Penuh dari kuasa pengguna anggaran Menteri Pertahanan Prabowo Soebianto.

“Kita utamanya akan mempertanyakan rencana induk pertahanan yang dibuat Prabowo sejak jadi Menteri Pertahanan, mau kemana. Kalau impor senjata dari mana,” katanya.

Pihaknya juga akan cecar pertanyaan, apa masing – masing angkatan sudah dilibatkan sejauh mana ke tiga angkatan dilibatkan.

Makanya, pihaknya undang kembali Menhan Prabowo. Bahasa nya bukan di panggil paksa. Kita perlu penjelasan dari Menteri Pertahanan sebagai kuasa anggaran pembelian senjata militer.

Soal ada inf pembelian senjata lewat pihak ketiga. “Info itu juga sudah kita dengar. Makannya Menhan harus datang langsung agar DPR RI bisa dapat jawaban yang pastinya,” tutur Effendi dari Fraksi PDI Perjuangan. (oce)

Bagikan: