Jakarta, Indo Merdeka – Salah satu petinggi sekaligus pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, sempat diisukan tewas dalam baku tembak di antara fraksi kelompok tersebut.

Belakangan muncul desas-desus bahwa Taliban tengah menghadapi perpecahan internal, di mana kubu pendukung Baradar bentrok dengan kubu pendukung Sirajuddin Haqqani, yang merupakan pemimpin Jaringan Haqqani.

Baradar dan Haqqani merupakan dua petinggi senior Taliban yang disegani. Dalam pemerintahan baru Afghanistan, Baradar menjabat sebagai wakil perdana menteri, sementara Haqqani menjabat sebagai menteri dalam negeri.

Perpecahan internal dalam tubuh Taliban muncul setelah beredar spekulasi persaingan yang semakin sengit antara komandan militer seperti Haqqani dan para pemimpin politik kelompok itu termasuk Baradar, yang berbasis di kantor Doha, Qatar.

Rumor tewas itu juga beredar ketika Baradar belum terlihat lagi di depan publik meski sejumlah acara penting terjadi dalam beberapa waktu terakhir, termasuk saat kunjungan Menlu Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani ke Kabul pada akhir pekan lalu.

Padahal, Baradar selama ini menjadi ketua delegasi Taliban yang kerap bertemu berbagai perwakilan negara asing. Ia juga yang mewakili Taliban dalam penandatangan perjanjian dengan Amerika Serikat pada 2020 lalu.

Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, membantah rumor Baradar tewas dengan merilis pesan suara atasannya itu kepada publik.

“Dia (Baradar) mengatakan itu bohong dan sama sekali tidak berdasar,” kata Shaheen dalam kicauannya via Twitter seperti dikutip Reuters pada Rabu (15/9).

Taliban juga merilis rekaman video yang konon menunjukkan Baradar menghadiri pertemuan di Kota Kandahar. Namun, Reuters belum bisa segera memverifikasi rekaman tersebut.

Pemimpin tertinggi Taliban, Mullah Haibatullah Akhundzada, juga belum terlihat di depan publik  sejak Taliban menguasai Afghanistan lagi pada 15 Agustus lalu. Namun, Akhundzada telah mengeluarkan pernyataan publik beberapa waktu lalu.

Sementara itu, desas-desus perpecahan internal Taliban berlangsung ketika kelompok itu baru mengumumkan pembentukan pemerintahan baru Afghanistan.

Taliban telah berulang kali membantah spekulasi tentang perpecahan internal dalam kelompoknya.

Sumber : CNN Indonesia

Bagikan: