Jakarta, Indo Merdeka – Pelaku kejahatan jual beli data pribadi tidak hanya menyerang individu Perkembangan terakhir lembaga keuangan Bank Jatim Bank Daerah dibobol Preman Data dijual dengan harga Rp 3,5 Milyar.

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta Bank Jatim bertanggungjawab atas kebocoran data nasabah diduga diperjualbelikan di forum hacker seharga USD 250 ribu atau sekitar Rp 3,5 miliar.

Polisi diminta untuk mengusut tuntas kebocoran data yang jelas-jelas merugikan masyarakat.

Data nasabah Bank Jatim bocor. Data tersebut dijajakan di situs.

Data yang ditawarkan berukuran cukup besar, yakni 378 GB. Isinya meliputi 259 Database beserta informasi sensitif seperti data nasabah, data karyawan, data keuangan pribadi, dan masih banyak lagi.

“Bank Jatim harus bertanggungjawab atas hal ini. Publik menunggu penjelasan. Polisi pun harus bertindak cepat mengusut kasus ini hingga tuntas,” kata Ketua DPD LaNyalla di Jakarta, Jumat (22/10/2021).

Senator asal Jawa Timur itu menilai, peristiwa ini menunjukkan jika sistem
perlindungan data kita sangat lemah
dan mudah diretas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang mengambil keuntungan pribadi melalui aksi kejahatan.

“Saya kira diperlukan digital forensik dan penguatan sistem perlindungan agar peristiwa serupa ke depan tak terjadi lagi,” kata dia.

Berkaca dari apa yang menimpa Bank Jatim, LaNyalla mendorong agar setiap lembaga harus membuat penguatan sistem keamanan digital dan SDM harus terus ditingkatkan, katanya. Oce

Bagikan: