Jakarta, Indo Merdeka –  Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.261 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (10/11). Posisi ini melemah 12 poin atau 0,08 persen dari Rp14.249 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.

Di Asia, mayoritas mata uang terlihat tunduk di hadapan dolar AS. Tercatat, peso Filipina melemah 0,03 persen, ringgit Malaysia melemah 0,01 persen, baht Thailand melemah 0,13 persen, dan dolar Singapura melemah 0,03 persen, won Korea Selatan melemah 0,36 persen dari dolar AS, dan yen Jepang melemah 0,02 persen.

Kemudian, yuan China menguat 0,01 persen dan dolar Hong Kong bergerak stagnan.

Hal yang sama terjadi di mata uang negara maju, di mana mayoritas terkoreksi terhadap dolar AS. Rinciannya, euro Eropa minus 0,03 persen, dolar Australia minus 0,16 persen, dan poundsterling Inggris melemah 0,07 persen.

Lalu, dolar Kanada bergerak stagnan dan franc Swiss melemah 0,07 persen.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi bergerak di zona merah hari ini. Pasalnya, pelaku pasar mulai menarik diri dari aset berisiko.

“Indeks saham AS dan Eropa ditutup negatif kemarin dan pagi ini, sebagian indeks Asia bergerak negatif,” kata Ariston.

Ariston menjelaskan pasar sedang mewaspadai lonjakan inflasi di global. Hal itu akan membuat pemulihan ekonomi berjalan lebih lambat.

“Pasar akan wait and see menunggu data inflasi dari dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia,” ujar Ariston.

Hari ini, Ariston memproyeksi rupiah bergerak melemah dalam rentang Rp14.200 per dolar AS hingga Rp14.300 per dolar AS.

Sumber : CNN Indonesia

Bagikan: