Jakarta, Indo Merdeka –  Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.274 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (24/11). Mata uang Garuda melemah 16,5 poin atau 0,12 persen dibandingkan Rp14.274 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.

Sementara, mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Tercatat, peso Filipina menguat 0,05 persen, ringgit Malaysia melemah 0,12 persen, dolar Singapura melemah 0,1 persen, won Korea Selatan menguat 0,07 persen dari dolar AS, dan dolar Hong Kong menguat 0,02 persen.

Kemudian, yen Jepang melemah 0,03 persen, baht Thailand melemah 0,24 persen, dan yuan China menguat 0,07 persen.

Di sisi lain, mayoritas mata uang negara maju melemah terhadap dolar AS. Rinciannya, euro Eropa melemah 0,05 persen, dolar Australia melemah 0,14 persen, dan poundsterling Inggris bergerak stagnan.

Lalu, dolar Kanada melemah 0,05 persen dan franc Swiss melemah 0,12 persen.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra meramalkan nilai tukar rupiah kembali tertekan terhadap dolar AS hari ini. Hal ini lantaran imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS terus meningkat.

“Yield tenor 10 tahun menyentuh kisaran 1,68 persen setelah sehari sebelumnya bergerak di kisaran 1,63 persen,” kata Ariston.

Kenaikan yield ini, kata Ariston, didukung oleh sentimen potensi percepatan tapering dan kenaikan suku bunga acuan AS. Sejumlah pejabat bank sentral AS menyebut potensi percepatan itu lantaran kenaikan inflasi AS.

“Rupiah masih berpotensi melemah ke arah Rp14.300 per dolar AS, sementara support di kisaran Rp14.220 per dolar AS,” pungkas Ariston.

Sumber : CNN Indonesia

Bagikan: