Jakarta, Indo Merdeka – Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.319 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (9/12). Posisi ini menguat 38 poin atau 0,26 persen dari Rp14.357 per dolar AS pada Rabu (8/12).

Di kawasan Asia, rupiah menguat bersama mayoritas mata uang lain, seperti baht Thailand menguat 0,31 persen, ringgit Malaysia 0,2 persen, won Korea Selatan 0,16 persen, peso Filipina 0,11 persen, dan dolar Singapura 0,01 persen.

Namun, yen Jepang melemah 0,06 persen, yuan China minus 0,01 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.

Sebaliknya, mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Dolar Australia melemah 0,08 persen, dolar Kanada minus 0,08 persen, franc Swiss minus 0,07 persen, euro Eropa minus 0,06 persen, rubel Rusia minus 0,04 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,03 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra melihat rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.320 sampai Rp14.380 per dolar AS pada hari ini. Sentimen utama masih belum berubah, yaitu antisipasi pasar terhadap penyebaran covid-19 varian omicron dan rencana pengurangan likuiditas (tapering) bank sentral AS, The Federal Reserve.

“Pasar mungkin juga akan memperhatikan kenaikan kembali yield obligasi pemerintah AS,” kata Ariston.

Sebab, kenaikan imbal hasil surat utang tersebut bisa mempercepat implementasi tapering oleh The Fed. Selanjutnya, kenaikan yield biasanya berimbas pada penguatan dolar AS terhadap mata uang lain.

Sumber : CNN Indonesia

Bagikan: