Jakarta, Indo Merdeka – Direksi Kantor Pusat Bank Tabungan Negara, BTN, memutuskan melakukan restrukturisasi hutang bagi pelaku usaha wisata di Propinsi Bali yang mengalami pertumbuhan negatif yang sangat dalam akibat dari dampak Covid-19 yang melarang berkumpul, menjaga jarak dan pembatasan keluar rumah.

Keputusan diambil oleh Direksi Bank Tabungan Negara sesudah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keungan, OJK, ditengah tengah dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis (30/6/2022) yang dipimpin oleh Haikal wakil Ketua Komisi VI.

Nyoman Parta anggota DPR RI dari Fraksi PDI P asal pemilihan Propinsi Bali sebelumnya sempat mencecar Direktur BTN agar supaya hutang pelaku usaha di Bali di restrukturisasi sebab wisata di Bali masih belum kembali pulih benar.

Adapun formula penundaan pembayarannya yaitu dalam bentuk pembayaran pokok hutangnya saja, bunganya atau pokok dan bunga, jelasnya.

Restrukturisasi hutang, katanya sangat dinantikan bagi pelaku usaha karena akan membantu sekali pemulihan secara menyeluruh yang sekarang sudah bergerak kembali.

“Malah langkah langkah untuk menarik minat wisata sampai hotel hotel di Bali sampai menggencarkan promosi 1 Kamar bisa dihuni 4 orang yang ditujukan agar ekonomi Bali kembali normal”, ujarnya.

Gubernur Bali Wayan Koster sudah menyampaikan aspirasi dengan meminta keringanan pembayaran hutang bagi pelaku wisata yang jadi mitra perbankan, yang disampaikan kepada Fraksi PDI P di Komisi VI, bebernya.

Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto telah menerbitkan aturan Pemulihan Ekonomi Nasional dengan memberi keringanan bagi pelaku usaha lewat kebijakan perpanjangan masa pembayaran hutang kepada perbankan hingga sampai tahun 2023. ” Untuk Bali ada peluang opsi imperatif diperpanjang sampai tahun 2025. Itu yang kita minta dalam rapat tadi”, kata Nyoman dengan nada optimis.

Hingga sekarang animo wisata ke Bali makin tinggi akan tetapi jumlah penerbangan yang menuju Bali masih belum banyak atau frekwensinya belum normal. “Dalam rapat tadi Direksi Garuda sudah menyatakan akan prioritaskan menambah penerbangan ke Bali jika jumlah pesawat Garuda sudah bertambah dari 32 pesawat menjadi 70 pesawat baru”, pungkasnya. oce

Bagikan: