Jakarta, Indo Merdeka – Pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti menyebut timnya dilanda kesedihan usai mengetahui informasi Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10).
Bima Sakti dan para pemain menghabiskan Sabtu dengan menyaksikan dua laga Kualifikasi Piala Asia U-17. Mereka memantau calon-calon lawan mereka di grup B.
Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu malam usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir.
“Sedih karena korban yang begitu banyak. Kami berharap ini yang terakhir kejadian ini,” ucap Bima Sakti seusai konferensi pers duel Indonesia vs Guam.
Timnas Indonesia U-17 pun mendukung penuh kebijakan tanpa penonton di laga Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.
“Untuk penonton [tidak boleh ada yang hadir], kami sepakat karena untuk menghargai kejadian kemarin. karena banyak saudara kita yang meninggal.”
“Kalau di sini ada penonton, euforia, kan tidak respek,” tutur Bima Sakti.
Bima Sakti sendiri punya kedekatan emosional dengan Malang. Semasa jadi pemain, Bima Sakti pernah berkostum Persema Malang.
“Malang ini kota yang indah dan nyaman untuk tempat tinggal. Saya enam tahun di Persema Malang dan secara emosional sangat besar dan saya sampai punya rumah di sana.”
“Sedih, semoga ini jadi pembelajaran buat kita semua sebagai pelatih dan pemain,” kata Bima Sakti.
Timnas Indonesia U-17 mengawali laga pertama di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 dengan hasil bagus. Mereka mampu menaklukkan Guam dengan skor 14-0. Di laga kedua, Indonesia akan menghadapi Uni Emirat Arab pada Rabu (5/10). Sumber CNN Indonesia.