Jakarta, Indo Merdeka – Cristiano Ronaldo dicoret dari skuad Manchester United untuk laga melawan Chelsea, Sabtu (22/10). Berikut kronologi Ronaldo dicoret Erik Ten Hag.

Kronologi bermula ketika pelatih Man Utd, Erik Ten Hag, memutuskan untuk mencadangkan Ronaldo saat melawan Tottenham Hotspur di Stadion Old Trafford, Rabu (19/10) malam waktu setempat.

Ten Hag lebih memilih memainkan Marcus Rashford sejak awal. Pelatih asal Belanda itu mengatakan Rashford seharusnya juga menjadi starter saat MU ditahan imbang Newcastle United pada laga sebelumnya, bukan Ronaldo.

Wakil Indonesia Lolos Perempat Final Denmark Open 2022

Ketika Man Utd sudah unggul 2-0 atas Tottenham, Ten Hag memutuskan untuk memasukkan Christian Eriksen, Anthony Elanga, dan Ronaldo pada menit ke-87. Namun Ronaldo menolak dimainkan Ten Hag.

Dua menit kemudian Ronaldo memilih untuk meninggalkan bench dan masuk ke ruang ganti lebih awal, saat pertandingan masih menyisakan empat menit.

Tidak hanya masuk ruang ganti lebih cepat, Ronaldo juga meninggalkan Old Trafford lebih dulu dan tidak merayakan kemenangan bersama tim.

Ten Hag dalam pernyataan usai laga mengaku enggan membahas tindakan Ronaldo demi menghormati kemenangan tim. Pelatih asal Belanda itu mengatakan akan ‘mengurus besok’ terkait perilaku Ronaldo.

Pada Kamis (20/10) sore waktu setempat, pihak Manchester United mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Ronaldo dicoret dari skuad untuk melawan Chelsea.

“Cristiano tidak akan menjadi bagian dari skuad Manchester United untuk pertandingan Sabtu ini melawan Chelsea. Anggota skuat lainnya sepenuhnya fokus pada persiapan untuk pertandingan itu,” ujar pihak Man Utd dikutip dari The Athletic.

Tidak hanya dicoret dari skuad, Ronaldo juga harus menjalani latihan terpisah jelang Man Utd vs Chelsea.

Tidak lama setelah kabar Ronaldo dicoret dari skuad MU untuk laga melawan Chelsea, pemain asal Portugal itu mengeluarkan pernyataan resmi melalui Instagram. Ronaldo mengaku bersalah dan menganggap tindakannya di laga melawan Tottenham karena emosi sesaat.

“Saya memulai karier sangat muda, pemain yang lebih tua dan paling berpengalaman selalu menjadi contoh sangat penting bagi saya. Oleh karena itu, di kemudian hari, saya selalu mencoba memberi contoh kepada anak-anak muda yang tumbuh di semua tim yang saya bela. Sayangnya hal itu tidak selalu memungkinkan dan terkadang panasnya momen menguasai saya,” tulis Ronaldo.

Sumber:CNN Indonesia

Bagikan: