Jakarta, Indo Merdeka – Arsenal terancam melemah sebelum Piala Dunia 2022 di Qatar setelah kalah 0-2 dari PSV Eindhoven di Liga Europa, Jumat (28/10) dini hari WIB.

Arsenal menelan kekalahan pertama di Grup A Liga Europa usai takluk dari PSV di Stadion Philips lewat gol Joey Veerman dan Luuk de Jong.

Kekalahan itu membuat Arsenal gagal mengunci puncak klasemen untuk lolos otomatis ke babak 16 besar Liga Europa.

Hasil buruk tersebut jadi yang kedua secara beruntun bagi The Gunners tanpa kemenangan, setelah sebelumnya diimbangi Southampton 1-1 di Premier League.

Dikutip dari Independent, lewat kekalahan dari PSV itu Arsenal terancam kehabisan bensin sebelum Piala Dunia 2022 yang dimulai pada 20 November mendatang.

Pada November nanti hingga jelang Piala Dunia Qatar, Arsenal akan memainkan lima pertandingan: Nottingham Forest (Liga Inggris), FC Zurich (Liga Europa), Chelsea (Liga Inggris), Brighton andh Hove Albion (Piala Liga), dan Wolverhampton (Liga Inggris).

Laga-laga itu krusial bagi Arsenal, terutama di Liga Inggris dan Liga Europa. Kembali terpeleset maka Arsenal akan turun dari puncak klasemen Liga Inggris serta tampil di laga playoff Liga Europa.

Dalam laporan Independent itu disebutkan sejumlah faktor yang mendukung tim asuhan Mikel Arteta bisa melemah pada periode November.

Arsenal hanya mencetak empat poin dalam empat pertandingan di semua ajang. Statistik itu berbeda dengan lima pertandingan sebelumnya yang mengemas 14 gol.

Empat gol itu pun hanya dicetak dua pemain: Bukayo Saka dan Granit Xhaka yang masing-masing mebukukan dua gol.

Klub asal London itu juga disebut mengalami penurunan performa dalam setiap pertandingan: cenderung tampil bagus pada babak pertama dibandingkan dengan babak kedua.

Faktor yang paling krusial dalam penampilan Arsenal saat ini adalah masalah kedalaman skuad. Delapan pemain Arsenal selalu tampil sebagai starter.

Martin Odegaard termasuk pemain yang selalu dimainkan Arteta. Dia hanya absen dalam satu pertandingan.

Dari total 990 menit bermain, empat pemain Arsenal tampil selama 988 menit, tiga pemain 994 menit. Hanya 13 pemain yang bermain selama 200 menit. Sementara sebagian besar pemain pengganti tidak digunakan Arteta.

Kurangnya kedalaman skuad bisa membuat Arsenal mengulang kehancuran pada musim lalu. Pada musim 2021/2022 mimpi Arsenal ke Liga Champions pupus usai kalah 0-2 dari Newcastle United.

Problem tersebut seperti menunjukkan Mikel Arteta kurang pintar dalam seni mengistirahatkan dan merotasi pemain.

Sumber:CNN Indonesia

Bagikan: