Palembang, Indo Merdeka – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengingatkan pentingnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Inspektorat Daerah Provinsi Sumsel. Hal ini diungkapkannya saat memberikan pengarahan kepada auditor dan pengawas penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah di lingkungan Inspektorat Daerah Provinsi Sumsel di Kantor Inspektorat Provinsi Sumsel, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (8/5/2024).
Menurutnya, Inspektorat Daerah memiliki posisi yang sangat strategis dalam lingkup pemerintahan. Oleh karena itu, Fatoni menilai pentingnya untuk menambah formasi di lingkungan Inspektorat Daerah.
“Ini penting untuk menambah formasi, kemudian ini dari regulasi dan kebijakan ini ada di posisi pertama dari seluruh BKD yang ada. Inspektorat Daerah ini merupakan posisi paling strategis,” kata Fatoni.
Fatoni juga mengatakan pentingnya melakukan pembenahan diri secara internal terlebih dahulu. Hal ini bisa dilakukan dengan mengadakan Diklat dan Bimtek sehingga bisa mendapat lebih banyak ilmu, seperti leadership, manajemen, pemeriksaan bahkan fungsi intelijen.
Kemudian, terkait sarana dan prasarana yang masih menggunakan sistem manual sebaiknya dialihkan dengan sistem yang lebih modern. Diharapkan dengan menggunakan sistem yang lebih modern maka pekerjaan akan cepat terselesaikan dan sistematis.
“Kalau bekerja jangan yang biasa maka kalau bekerja tidak boleh biasa-biasa saja dan yang penting harus jadi contoh buat yang lain,” jelas Fatoni.
“Selain pembinaan itu MCP juga jadi atensi kita, survei yang dilakukan itu harus dengan sosialisasi juga tugas tambahan cukup banyak. Saya paham betul jika tugas banyak maka perlu terobosan cara kerja yang lebih baik. Nanti pada saatnya bagaimana kita cara bekerja lebih maksimal lagi,” sambungnya.
Fatoni juga mengingatkan pentingnya loyalitas, etika dan militansi. Dia menilai, ketiga hal tersebut sangatlah penting guna mewujudkan SDM yang lebih baik lagi ke depannya.
“Peran inspektorat itu untuk melakukan pembinaan bukan sebagai peran pemeriksa. Totalitas juga penting, yang diperlukan lagi adalah militan yaitu rasa memiliki dan pengorbanan yang tinggi,” ucap Fatoni.
Sementara itu, terkait rencana renovasi gedung Inspektorat Daerah Fatoni mendorong untuk segera mulai dirancang, terutama terkait sumber anggarannya.
“Untuk gedung silakan mulai dirancang, sumber anggaran bisa dari BTT bisa digeser, bisa juga kalau waktunya memungkinkan bisa dari APBD perubahan dan untuk pembangunan itu dilaksanakan tahun depan,” ujar Fatoni.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel S.A Supriono menyampaikan terkait kondisi terkini di lingkup Inspektorat Daerah secara keseluruhan. Di antaranya, terkait infrastruktur gedung saat ini menurutnya sudah tidak mungkin lagi menjadi fungsi controlling karena terlalu tua.
“Ada beberapa persoalan yang dihadapi Inspektorat, terkait gedung, infrastruktur berkaitan perangkat lunak harusnya setiap tiga tahun harus diperbaiki namun kenyataannya banyak yang sudah tua dan mengganggu pelaksanaan tugas,” kata Supriono.
“Kemudian, kesulitan lainnya terkait kurangnya SDM yang dimiliki,” sambungnya.
Dalam kesempatan ini turut hadir, Inspektur Provinsi Sumsel Kurniawan, Kepala BKD Provinsi Sumsel Ismail Fahmi, Kepala BPKAD Provinsi Sumsel Akhmad Mukhlis, Inspektur pembantu I, II, III dan IV serta pegawai di lingkup Inspektorat Daerah Provinsi Sumsel.