Buteng. Indo Merdeka –Dinas Pangan Kabupaten Buton Tengah terus berupaya memberikan pelayanan terbaik guna memastikan ketahanan pangan di daerah ini tetap terjaga.

Berbagai program dan inisiatif telah dijalankan, mulai dari distribusi pangan, pengawasan mutu, hingga pendampingan bagi petani dan pelaku usaha pangan. Namun, dalam pelaksanaannya, masih terdapat sejumlah kendala yang perlu diatasi,Jum’at (31/01/2025).

Kepala Dinas Pangan Buton Tengah, Malik, menjelaskan bahwa pelayanan yang diberikan pihaknya mencakup berbagai aspek, mulai dari penyediaan informasi pangan, fasilitasi bantuan bagi kelompok tani, hingga pengawasan distribusi pangan.

“Kami hadir untuk memastikan masyarakat memiliki akses terhadap pangan yang cukup, berkualitas, dan terjangkau. Kami juga berupaya mendukung para petani dan pelaku usaha pangan agar dapat meningkatkan produksi mereka,” ujarnya saat ditemui di kantornya.

Dinas Pangan memiliki program pendampingan kepada kelompok tani dan usaha pangan mikro untuk meningkatkan produktivitas mereka. Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan adalah penyuluhan terkait teknik pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

“Kami rutin mengadakan pelatihan dan pendampingan kepada petani, terutama dalam hal penggunaan teknologi pertanian yang lebih efektif. Ini penting agar mereka bisa meningkatkan hasil panen tanpa bergantung pada metode konvensional yang kurang efisien,” jelasnya.

Selain itu, Dinas Pangan juga memberikan bantuan berupa sarana produksi pertanian, seperti bibit unggul, pupuk, dan alat pertanian sederhana. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong petani untuk meningkatkan hasil produksi mereka.

“Kami ingin memastikan bahwa petani memiliki akses terhadap sarana yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi pangan. Namun, memang masih ada keterbatasan dalam hal anggaran sehingga bantuan belum bisa diberikan secara merata,” tambahnya.

Sementara itu, dalam hal pengawasan pangan, Dinas Pangan bekerja sama dengan instansi terkait untuk memastikan bahwa produk pangan yang beredar aman dikonsumsi. Pengawasan dilakukan melalui inspeksi rutin di pasar tradisional maupun ritel modern.

“Kami terus mengawasi distribusi pangan agar tidak ada produk yang mengandung zat berbahaya. Ini merupakan bagian dari upaya kami dalam memastikan keamanan pangan masyarakat,” tegasnya.

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, Dinas Pangan juga menghadapi sejumlah kendala dalam memberikan pelayanan yang optimal. Salah satu kendala utama adalah keterbatasan anggaran yang berdampak pada program bantuan bagi petani dan penguatan cadangan pangan daerah.

“Anggaran yang terbatas menjadi tantangan bagi kami dalam memberikan layanan yang lebih luas. Kami terus berupaya mencari solusi, termasuk melalui kerja sama dengan pemerintah pusat dan sektor swasta,” ungkapnya.

Selain itu, faktor cuaca dan perubahan iklim juga menjadi tantangan dalam memastikan ketahanan pangan di Buton Tengah. Musim kemarau yang panjang dapat menyebabkan gagal panen, sementara curah hujan yang tinggi dapat merusak hasil pertanian.

“Perubahan iklim menjadi tantangan tersendiri. Kami terus mendorong petani untuk menerapkan teknik pertanian yang lebih adaptif, seperti diversifikasi tanaman dan penggunaan sistem irigasi yang lebih baik,” katanya.

Tantangan lainnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola konsumsi pangan yang sehat dan beragam. Oleh karena itu, Dinas Pangan juga mengintensifkan program edukasi dan kampanye gizi seimbang.

“Kami ingin masyarakat lebih sadar akan pentingnya pola makan sehat dan beragam. Tidak hanya mengandalkan satu jenis makanan pokok, tetapi juga mengonsumsi sumber protein, sayur, dan buah secara seimbang,” pungkasnya.

Dengan berbagai strategi yang telah dan akan terus dilakukan, Dinas Pangan Buton Tengah optimistis dapat meningkatkan pelayanan dan memastikan ketahanan pangan yang lebih baik di masa mendatang.(adv

Bagikan: