Jakarta, Indo Merdeka – Basarnas memastikan alat pemancar elektronik darurat atau emergency recorder transmiter Sriwijaya Air tidak aktif pancarkan sinyal yang bisa dipantau oleh Puskodal Basarnas.

“Kalau transmiternya aktif maka lebih mudah diketahui titik koordinat dimana letak jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang Jakarta,” kata Bambang Suryo Aji Deputy Operasi Basarnas pada pers di Jakarta sabtu (9/1/2021).

Dikatakan, Basarnas juga telah menghubungi otoritas penerbangan Australia untuk mengetahui sinyal darurat dari pesawat Sriwijaya Air, juga hasilnya tak terdeteksi oleh Australia.

“Basarnas tau pesawat hilang kontak justru dari Airnav,” katanya

Topografi lokasi jatuhnya pesawat sendiri berada di kedalaman laut antara 20 meter – 23 meter, yang indikasinya tak termasuk bukan laut dalam sekaligus pertanda diduga pilot pesawat sudah akan mau mendarat darurat tapi pesawat kehabisan tenaga, sehingga lalu jatuh.

Sementara terkait asal ledakan setelah pesawat jatuh ke laut, selanjutmya akan diperiksa oleh penyidik penerbangan KNKT.

Sedang tim lengkap angkatan TNI AL akan melakukan penyelamatan dengan akan menerjunkan penyelam TNI AL yang akan diberangkatkan malam ini juga. (oce)

Bagikan: