Jakarta, Indo Merdeka – Anggota DPR RI Komisi V, Irwan Fecho meminta pemerintah pusat harus cepat respon Terkait bencana alam di daerah Sulawesi Barat dan di Kalimantan Selatan.

“Pemerintah harus cepat respon, mana menteri-menteri sudah statement apa dan lakukan apa, jangan diam saja,” tegas Irwan Fecho anggota DPR Komisi V yang membidangi Infrastruktur dan BMKG SAR

Ia juga mengatakan, pemerintah seharusnya responsif terhadap bencana gempa di Sulawesi Barat dan banjir di Kalimantan Selatan. Artinya jangan sampai terlambat dalam penanganan dan penyelamatan warga walau sedang fokus penanganan di Covid-19.

Politisi Partai Demokrat ini juga menyoroti, mengapa sampai sekarang belum ada menteri yang ke lokasi bencana banjir di Kalimantan Selatan dan gempa di Sulawesi Barat.

“Ini harus dijadikan momen oleh Pak Jokowi untuk evaluasi termasuk evaluasi sistem mitigasi bencana dan penanganan pasca bencana. Agar jangan sampai, terlihat gelagapan dalam mengantisipasi bencana, begitupun cara menanganinya,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, secara teknis akarnya akibat kita tidak punya updating data kemampuan lahan, kesesuaian pemanfaatan lahan, peta rawan bencana,  rawan banjir, rawan longsor dan rawan gempa.

“Belum lagi pertanyaannya, apakah masyarakat bisa mengakses setiap saat informasi itu sehingga ada kesiapan dan kesadaran untuk lebih merespon
pada alam dan lingkungannya,” katanya

Sebelumnya Presiden Jokowi kemaren siang telah memerintahkan Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo turun langsung ke Mamuju Sulawesi Barat yang sebelumnya terjadi gempa besar.

Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo kemarin  mengguncang Majene, Sulawesi Barat.

Berdasarkan keterangan BMKG, gempa susulan masih mengguncang wilayah Sulawesi Barat Jumat (15/1/2021) dini hari, sekitar pukul 02.30 Wita.

Dengan getaran lebih kuat, bahkan sebanyak tiga kali gempa susulan  terasa hingga Kota Makassar dengan durasi lebih lama.

Saat terjadi gempa susulan, sejumlah warga di Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Menurut informasi dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa susulan tersebut dengan kekuatan magnitudo 6,2.

Gempa berpusat di lokasi 2.98 LS,118.94 BT arah 6 km Timur Laut Majene-Sulbar. Dengan kedalaman gempa 10 Km.

Ketua DPD Lanyala Mataliti berharap warga tidak panik.

DPD mendorong pemerintah daerah dan BNPB serta Kemensos RI segera bertindak cepat mengatasi dampak gempa yang melanda Sulawesi Barat dan banjir di Kalimantan Selatan. Dengan segera, mengirimkan bantuan yang diperlukan masyarakat,” tutupnya (oce)

Bagikan: