Palembang, Indo Merdeka – Bertempat di Posko Penanganan Covid-19 Halaman Kantor Gubernur Sumsel, Kamis (16/4), Gubernur Sumsel Herman Deru kembali menerima ribuan bantuan alat penanganan dan mencegah covid-19, Kamis (16/4).

Bantuan yang diterima langsung oleh Gubernur Herman Deru diantaranya datang dari Bank Sumsel Babel berupa wash hand tank 10 unit, masker BSB 1000, hand sanitizer 600 botol, sepatu boot 150, APD 150, Shieldface 150 dan handscoon 3000.

Kemudian dari PT. Bara Alam Utama memberikan bantuan APD sebanyak 5.000, Politeknik Sriwijaya memberikan bantuan 5.000 Shield Face dan Dexa Medica memberikan obat-obatan sebanyak 1.000.

Dia menilai bantuan tersebut sangat berharga bukan dari nominalnya akan tetapi perhatian dan pentingnya sumbangan tersebut.

“Hari ini kita saksikan langsung dan saya menerima berbagai bantuan yang nilainya sungguh signifikan, bukan dari nilai nominalnya tapi tentu kita menilai dari perhatiannya dan pentingnya arti benda-benda yang disumbangkan,”katanya.

Di kesempatan ini juga, Gubernur Herman Deru juga selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sumsel menegaskan untuk tidak menerima sumbangan berupa uang melainkan barang kebutuhan yang dapat mencegah dan mengobati Covid-19.

“Untuk itu Pemprov Sumsel salah satu gugus tugas yang saya ketuai, tidak membolehkan untuk menerima uang, ingat, jelas itu. Jadi kalau membantu uang bantu saja benda yang diharapkan dapat mengatasi cegah dan mengobati covid-19,”terangnya.

“Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur atau penyumbang yang telah berpartisipasi cegah covid. Mudah-mudahan Allah akan membalas ini dengan setimpal bahkan lebih apa yang diberikan atas sumbangan ini,”ucapnya.

Tak hanya itu, dalam acara penyerahan yang dinilai nampak riya, atau menunjukan action-action, tapi acara seperti ini dibuat secara semi-seremonial menurut Herman Deru ini mengandung banyak makna.

“Jadi sih penyumbang tidak akan ragu dengan kita sebagai penerima. Karena turun dari penerima secara terbuka tentu menyerahkannya akan secara terbuka, siapa yang mengaudit, tentu yang mengaudit adalah “Mata Rakyat”. Bukan hanya sekedar lembaga-lembaga tertentu, maka ini penting,”katanya.

Selain itu, digelarnya acara semi-seremonial ini bukan hanya ingin dinilai masyarakat bahwa ada perbuatan, tentu tidak.

“Artinya karena kita membuat acara seremonial seperti ini agar sih penyumbang atau donatur ini merasa lebih yakin ke kita. Karena dari sejarah sejak terbentuknya gugus tugas itu sudah ada yang berulang memberi, artinya mereka percaya,”ungkapnya.

Kemudian Gubernur Herman Deru berdasarakan tanggapan untuk menjawab beberapa pertanyaan, karena ada koment, salah satu komentnya adalah “mengapa harus dibuat acara seperti itu”?.

“Jadi bahwa kita punya stok logistik yang memadai, agar para medis jangan ragu juga jika ada di sudut-sudut tertentu para medis yang kekurangan APD itu hanya kekurangan komunikasi saja. Atau sifatnya pasif sehingga gugus tugas tidak mengetahui bahkan saya pernah mengintruksikan kepada para tenaga pemakam di desa-desa pun harus menggunakan APD, jadi konkrit bahwa gugus tugas Provinsi Sumsel memulai ini dengan transparan,”terangnya.

Bagikan: