Palembang – Pengukuhan dan Rapat Kerja Badan Pengurus Harian Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumatera Selatan Periode 2024-2026 dengan Tema “Kolaboratif IMM Sumsel Untuk Menyongsong Masa Depan” bertempat di Fave Hotel, Sabtu 26 Oktober 2004.
Setelah pengukuhan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumsel menggelar Deklarasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Damai.
Deklarasi tersebut diikuti oleh seluruh Pengurus DPC IMM Se Sumsel. Deklarasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumsel untuk Pilkada di Sumsel 2024 yakni pertama siap mensukseskan Pilkada serentak tahun 2024 di wilayah Provinsi Sumsel yang berintegritas, aman, damai dan demokratis. Kedua, siap menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Ketiga, Mari wujudkan Pilkada tanpa berita hoaks, isi SARA, politiksasi agama, politik identitas demi terciptanya kondusivitas tibmas di Sumsel.
Hadir Ketua PWM Sumsel Ridwan Hayatuddin,SH,MH, PJ Gubernur Sumsel diwakili Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda Provinsi Sumsel Zulkarnain, SE., MM., Ketua Umum DPP IMM diwakili Sekjen DPP IMM M Zaki Mubarak dan tamu undangan lainnya.
Ketua Umum DPD IMM Sumsel Periode 2024-2026, M. Wahyu Nugroho mengatakan, kegiatan hari ini adalah pengukuhan DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumsel Periode 2024-2026.
“Alhamdulillah kami dari pengurus DPD periode 1024-2026 hari ini dikukuhkan di Favehotel tanggal 26 Oktober 2024. Kami dikukuhkan secara langsung oleh DPP IMM Sekretaris Jenderal Zaki Mubarok,” ujarnya.
Ketika ditanya terkait pemilu, Wahyu menyatakan sikap siap mendukung Pemilu damai.
“Pada tanggal 27 November nanti kita akan memilih putra-putrinya baik Sumatera Selatan yang akan menahkodai baik untuk Pemprov Sumsel maupun kabupaten serta kota. Ini menjadi salah satu inisiatif kami bagaimana menciptakan zero konflik di Sumatera Selatan,” katanya.
Karena sambung Wahyu, kalau dilihat ada beberapa daerah yang memang rawan konflik.
“DPD IMM Sumsel kami secara pribadi dan secara organisasi kita tidak akan pernah mendukung siapapun. Kita akan mendorong pemilu damai, karena kita butuh pemimpin terbaik untuk memimpin Sumatera Selatan serta pemimpin di Kabupaten dan kota. IMM Sumsel tidak akan pernah berpolitik ataupun memberikan dukungan politik seperti apapun,” bebernya.
Lebih lanjut Wahyu menuturkan, kalau dilihat ada beberapa beberapa di kabupaten kota baik di provinsi itu hari ini terkait dengan kampanye isu-isu seperti dihembuskan terlalu banyak terkait dengan isu SARA, agama dan yang lain-lain, maka DPD IMM langsung menjadi suatu organisasi mungkin yang pertama kali melakukan gerakan kampanye damai.
“Kita mendorong semua stakeholder untuk bersikap untuk menyampaikan gagasan-gagasan konstruktif. Bagaimana di Sumatera Selatan ini di daerah zero konflik yang selama ini dicanangkan harus harus menjadi suatu pondasi, bukan hanya tagline, bukan hanya sekedar kata-kata. Tapi harus menjadi pondasi awal, harus menjadi yang memang terukur,” tuturnya.
Wahyu berharap, pemimpin yang terpilih kedepan akan terjalin kolaborasi. Pemerintahan bisa melibatkan organisasi kemahasiswaan khususnya dari teman-teman Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Karena pada dasarnya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini memiliki suatu pemikiran intelektual suatu gagasan konstruksi untuk membangun daerah setempat ataupun membangun Provinsi Sumatera Selatan ke depannya.
“Kita mengambil tema Kolaboratif IMM Sumsel Untuk Menyongsong Masa Depan. Karena kita berharap ke depannya kolaborasi ini berlangsung untuk jangka panjang bisa memberikan dampak positif ke depannya. Kita bisa kolaborasi untuk membangun Sumatera Selatan maupun di kabupaten kota setempat,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut Wahyu mengungkapkan, keriteria pemimpin yang diharapkan adalah yang memiliki gagasan konstruktif, gagasan yang memang bisa menyentuh masyarakat bawah. Bukan hanya sekedar oleh money politik, bukan hanya sekedar kampanye black campaign ataupun yang lainnya. Tapi bagaimana visi, misi serta gagasan itu yang bisa diterima ataupun bisa sampaikan.
“Kita berharap semua putra putri terbaik Sumatera Selatan yang mencalonkan diri baik dari Bupati, Walikota ataupun Gubernur ini memiliki gagasan yang konstruktif jangan hanya mengedepankan politik cara politik kita ataupun politik yang lainnya tapi adu gagasan. Bagaimana untuk membangun Sumatera Selatan 5 tahun ke depan, beberapa kabupaten kota. Kami menghimbau untuk teman-teman cabang kader-kader yang Sumatera Selatan berilah kontribusi nyata ke setiap Kabupaten kotanya. Kita tetap menjaga netralitas tetap menjaga kondusivitas,” tandasnya.
Pada kegiatan tersebut, IMM Sumsel memberikan penghargaan IMM Award yakni kepada PJ Gubernur Sumsel, Kapolda Sumsel dan Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang yang dinilai banyak berkontribusi terhadap kemajuan IMM Sumsel.