Palembang, Indo Merdeka – Peringatan hari Ibu, tahun ini menjadi catatan pilu Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda, Senin (21/12/2020) saat berkunjung ke Panti Sosial Lanjut Sosial Harapan Provinsi Sumatera Selatan.
61 orang tua rentah baya, yang mulai pikun satu persatu curhat secara langsung dengan Wakil Walikota Palembang tentang kondisi mereka yang harus ditinggal dalam bangunan yang bercat putih tersebut.
“Donatur, kami pengen (ingin) makan Laksan, Burgo, Celimpungan, Pempek dan Kacang Hijau, kalau datang lagi kesini ya donator,” kata penghuni panti jompo itu kepada Fitri.
Keinginan mereka ingin merasakan makanan khas Palembang itu, spontan saja terkeluar dari mulut dengan nada suara bergemetar, saat Fitri menanyakan mau dibawakan apa saja untuk mereka.
“Kami ingin makanan yang lembut, karena kami sudah tidak punya lagi gigi,” kata mereka lagi.
Fitri, yang langsung menyaksikan kondisi mereka, tak pelak mata dengan muka tertutup masker langsung berkaca (menangis), di moment peringatan Hari Ibu tahun ini , dirinya harus menyaksikan langsung kerinduan ibu ibu tersebut merindukan suasana kehangatan rumah berkumpul bersama anak-anakanya.
Sambi sesekali menyeka air matanya, Fitri yang ingin tetap tampil kuat dan tegar dihadapan penghuni panti, tetap tidak bisa ditutupi saat suara Fitri bergemetar, akan menanyakan kondisi kesehatan mereka.
“Begitu besar harapan mereka ingin kembali berkumpul dengan anak-anak mereka,” kata Fitri.
Hari Ibu yang akan jatuh besok, Selasa (22/12/2020), Fitri mengingatkan, agar tetap menjadi kembanggan orang tua, terlebih orang tua dimasa mereka yang lanjut usia membutuhkan kasih sayang seorang anak, tidak akan sebanding jika dibandikan dengan kasih sayang mereka (Ibu) berikan saat mengasuh, mendidik anaknya saat masih kecil dulu.
“Kita jangan samapi lupa dengan kasih saying mereka, terlebih ditengah Pandemi Covid 19 ini, mereka sangat butuh sekali perhatian dari kita,”tegasnya.
Meski ditengah kesedihannya, pilu Fitri,cukup terobati lantaran, jaminan kesehatan dan pelayanan kesehatan penghuni panti tersebut menjadi prioritas utama.
“Alhamdulilah tadi sempat bicara dengan mereka dan pengurus panti, mereka tanpa kurang satu apapun, kita bertanya masalah kesehatan mereka punya Kartu Indonesia Sehat ( KIS), jadi tidak khawatir ada Puskesmas dan RS yang siap menjaga mereka,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Provinsi Sumsel Parlan IR mengatakan, ada 61 penghuni panti yang menjadi tangung jawab mereka, terdiri dari 30 jompo perempuan dan 31 jom[po laki laki.
“Nah ada 25 orang yang membutuhkan pelayanan khusus karena sudah sangat pikun,” katanya.
Mereka yang tinggal di panti ini, katanya, disebakan, hasil jarring social Dinas Sosial ditempat umum, mereka yang datang sendiri kepanti untuk tinggal dan sebagian besar karena dititipkan anak mereka karena keterbatasan social untuk menjaga orang tua mereka yang di usia lanjut.
“Memang untuk melayani mereka (orang jompo) butuh perlakukan khusus, karena diusia yang lanjut ini mereka sangat sensitive,” tegasnya.
Dengan jumlah 61 usia lanjut ini, katanya mereka sangat keterbatasan dengan jumlah SDM yang dimiliki, yang hanya berjumlah 6- 7 orang Pramubakti.(Sri Gumay)