Palu, Indo Merdeka – Operasi Kepolisian dengan sandi ops lilin tinombala 2020 di Sulawesi Tengah (Sulteng), resmi berakhir pada hari Senin tanggal 4 Januari 2021 tepat pukul 24.00 Wita.

Operasi kemanusiaan yang digelar jajaran Polda Sulawesi Tengah berlangsung selama lima belas (15) hari, terhitung mulai tanggal 21 Desember 2020 sampai dengan 4 Januari 2021.

Polda Sulteng setidaknya telah menerjunkan 2.915 personil gabungan Kepolisian, TNI dan mitra kamtibmas, serta menyiapkan 53 Pos Pengamanan dan 28 Pos Pelayanan.

Hal itu dilakukan guna memberikan rasa aman, lancar dan sehat ditengah pandemi covid.19 kepada masyarakat Sulteng khususnya umat nasrani yang melaksanakan ibadah natal tahun 2020 dan perayaan tahun baru 2021.

Demikian diungkapkan Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Polisi Didik Supranoto, S.IK melalui keterangan tertulis yang diteruskan kepada awak media di Palu, Rabu (6/1/2021).

Didik juga mengatakan secara umum pelaksanaan ibadah natal tahun 2020 dan perayaan tahun baru 2021 di Provinsi Sulawesi Tengah berjalan aman, lancar dan kondusif.

“Terima kasih kepada semua pihak, utamanya TNI, Mitra Kamtibmas, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat yang turut bersinergi untuk menjaga terciptanya keamanan dan kenyamanan saudara-saudara kita yang melaksanakan ibadah natal,” ujar Kabidhumas.

Mantan Wadirreskrimum Polda Sulteng ini juga, menyampaikan catatan dari Posko Operasi lilin tinombala 2020, tentang kegiatan dan kejadian selama lima belas hari berlangsungnya operasi lilin.

Jumlah gangguan kamtibmas lanjutnya sebanyak 180 kasus terdiri dari 179 kasus kejahatan dan 1 kasus pelanggaran, diantaranya telah terjadi 17 kasus curanmor, 5 kasus curas dan 2 kasus curat.

Kecelakaan lalu lintas sebanyak 29 kasus dengan korban meninggal dunia 4 orang, korban luka berat 19 orang, korban luka ringan 26 orang dan kerugian materiil Rp 70.250.000, angka kecelakaan tertinggi di wilayah Polres Palu dan Polres Sigi.

“Bila dilihat dari anatomi kecelakaan lalu lintas terjadi selama operasi lilin, jenis kecelakaan terbanyak pada kasus tabrak depan-depan yaitu 11 kasus, kendaraan yang terlibat kecelakaan didominasi sepeda motor sebanyak 37 unit,”urainya.

Dari sisi usia pelaku dan korban kecelakaan lalu lintas paling banyak usia antara 16-30 tahun, dengan korban sebanyak 22 orang dan pelaku 15 orang, demikian juga korban laka lantas didominasi oleh orang yang tidak punya SIM sejumlah 27 orang, sedangkan waktu kejadian lalu lintas terbanyak yaitu terjadi antara pukul 18.00-21.00 wita sebanyak 9 kasus.

Kabidhumas Polda Sulteng juga menjelaskan bahwa selain kejadian tersebut diatas, setidaknya situasi kondusif pelaksanaan ibadah natal dan tahun baru karena adanya kegiatan yang bersifat preemtif, preventif dan penegakkan hukum lantas antara lain

Kegiatan dikmas lantas sebanyak 24.694 kali meliputi penyuluhan 3.167 kali, penyebaran dan pemasangan alat sosialisasi 7.784 kali dan kegiatan sosialisasi protokol kesehatan covid.19 sebanyak 12.911 kali,

Selanjutnya kegiatan turjawali lantas 12.992 kali terdiri dari pengaturan lalu lintas 5.138 kali, penjagaan lalu lintas 2.769 kali, pengawalan 156 kali dan patrol lalu lintas 4.929 kali, gakkum lantas sebanyak 2.224 kali berupa teguran simpatik kepada pelanggar.

Selain kegiatan yang ditentukan Mabes Polri, Polda Sulteng juga melakukan kegiatan lain berupa bhakti sosial pembagian sembako, donor darah, rapid tes gratis kepada calon penumpang angkutan umum yang akan keluar kota, pemberian masker gratis kepada masyarakat saat beraktifitas diluar rumah

“Pengamanan di rumah ibadah, objek wisata, pusat perbelanjaan serta aktif melakukan sosialisasi maklumat Kapolri tentang kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam pelaksanaan libur natal dan tahun baru 2021 menjadi kegiatan rutin selama operasi lilin tinombala 2020, tutup Kombes Polisi Didik Supranoto. (Ibrahim)

Bagikan: