Muara Enim Indo Merdeka – Keberadaan Truk pengangkut tanah Galian C menuai protes dari Warga Desa Muara Lawai kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan.
Pasalnya, karena akibat dampak pengangkutan tanah yang dinilai warga telah mengakibatkan tanah kececeran dijalan itu dapat membahayakan keselamatan warga dan khususnya para pengguna jalan tersebut.
Sementara berdasarkan informasi yang didapat bahwa keberadaan tanah yang tercecer dijalan tersebut,rupanya tanah bekas galian untuk penimbunan kantor Kejaksan Negeri(Kejari) Muara Enim, di komplek perkantoran Jalan Islamec center , Muara Lawai – Kepur, Kabupaten Muara Enim, yang tumpah dari bak truk pengangkut tanah tersebut.
Terpantau dilokasi tersebut,kondisi jalan menjadi berdebu dan licin bila hujan dan terpantau media ini pada minggu kemarin (27/09) .
“Terdapat aktivitas pengangkutan galian tanah oleh penimbunan untuk kantor kejaksan Negeri Muaraenim dan aktivitas itu tidak ada rambu- rambu dengan papan peringatan seperti bertuliskan Hati-Hati Jalan Licin, Keluar Masuk Kendaraan Proyek’. ujar Novra (30) sang pengguna jalan kepada media ini.
Lanjut warga lainnya, banyak truk membawa tanah mondar-mandir di lokasi ini akibatnya tanah galian tercecer ke bahu jalan.
“Kondisi ini dibiarkan saja oleh pihak pemborong sepertinya pak, dan saya pun nyaris terpeleset dari motor saya ini,” ungkap Yulianto(48).
“Bahwa setiap hari truk keluar-masuk ke proyek dan pada pagi masuk, dan siangnya truk keluar sudah mengangkut tanah merah,” keluh warga Muara Lawai Yulianto (48) pada media ini (27/09)
Sedangkan Kades Muara Lawai bapak Edi Wansri saat dikonfirmasi mengutarakan, bahwa pihaknya telah merespon keluhan warga dan juga telah memanggil pihak pengelola proyek Kantor Kejari Muara Enim ini, namun hingga saat ini pihak pemborong belum juga ada niat baik menemui panggilan kita . “Ya, jika tidak ada niat baik atas hal ini kita akan panggil lagi pihak pemborong galian tanah ini karena ini masalah keselamatan warga .
Dikatakan Kades,memang beberapa hari yang lalu sudah kami ingat kan ke pada pengembang yang sedang menggarap lahan tersebut, dan juga saya sudah mendapat laporan dari RT perumahan Gmep bahwa kondisinya
sangat menghawatirkan dampak dari tumpahan tanah yang bececeran itu.
“Ya, bisa mengakibatkan kecelakaan lalin, khususnya pengendara sepeda motor, dan apa bila cuaca panas akan menimbulkan kabut debu dan saya sudah ambil tindakan agar yang bersangkutan bisa mengatasi kemungkinan yang bisa terjadi.
“Dan pengembang,sudah sepakat berjanji untuk mengatasi permasalahan ini, namun hingga saat ini belum ada realisasinya,” pungkas Kades.(JNV)