Jakarta, Indo Merdeka – Usamah Hisjam Ketua Umum Parmusi dari Unsur Pendiri PPP, mengatakan, harapan agar PPP melakukan pembaruan mungkin terjadi apabila seluruh kader terutama pimpinan PPP di semua tingkatan mau melakukan perubahan mindset saat memilih Ketua Umum.
“Bila pertimbangan utamanya hanya bersifat pragmatis, jangan harap PPP lolos parliamentary threshold karena itu sama dengan sudah telah keluar dari akar PPP yang keumatan ideologis”, ujar Usamah di Tanggerang jumat (20/11/2020)
Sesungguhnya, PPP itu partai ideologis yang memiliki jatidiri perjuangan dalam enam prinsip perjuangan partai yang sudah ditinggalkan oleh para pemimpinnya, yang otomatis membuat PPP tercerabut dari akar keumatan sebagai basis partai.
“Artinya jika mindset mayoritas pimpinan partai di daerah masih pragmatis juga, jangan harap PPP akan melahirkan pemimpin ideologis. Belajar dari kenyataan selama terakhir ini bahwa yang lahir adalah pemimpin yang berurusan dengan KPK,” tandasnya.
Ia heran sampai sekarang mulai masih terdengar lagi ada kandidat yang sudah membagi-bagi uang dalam pertemuan di zona-zona. Bahkan saya juga mendapat info kandidat lain yang punya akar keumatan dan mindset ideologis seperti Gus Yasin Maimoen Zubair, bakal dijegal melalui Tatib karena belum pernah menjadi pengurus DPP.
“Harus ada perlawanan demi perubahan masa depan partai yang lebih baik.
Dari pada membiarkan model kepemimpinan pragmatis seharga Rp 25-50 juta per suara, tapi suara partai nanti merosot tajam di pemilu, tak satupun pimpinan DPC yang terpilih menjadi anggota DPRD/DPR. Saya optimis PPP akan dapat mengembalikan jati diri jadi partai idiologis hingga dapat meraih kembali kursi DPRD/DPR asal tak transaksional menerima fulus di Muktamar nanti,” kata Usamah. (oce)