Jakarta, Indo Merdeka – Ketua DPR RI Puan Maharani mendukung semua upaya untuk memulihkan dan melestarikan lingkungan dan alam.
“Kita butuh bumi tidak saja karena kita peduli dengan alam, tetapi karena kita hidup di atasnya. Namun kita juga butuh bumi yang sehat untuk mendukung pekerjaan, mata pencaharian, kesehatan, kelangsungan hidup, dan kebahagiaan kita. Planet yang sehat bukanlah pilihan, melainkan kebutuhan,” kata Puan sebelum acara penanaman pohon untuk peringati Hari Bumi di Kompleks Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (22/4/2021).
Salah satu cara pemulihan alam yakni fokus pada proses alam, teknologi hijau yang sedang berkembang, dan pemikiran inovatif yang dapatj memulihkan ekosistem dunia. Atau Restore Our Earth juga bermakna bahwa mitigasi atau adaptasi bukanlah satu-satunya cara untuk mengatasi perubahan iklim.
Dikatakan, setiap tahun, lebih dari 1 miliar orang di 192 negara berpartisipasi dalam kegiatan Hari Bumi.
“DPR RI juga ingin menjadi bagian dari 1 miliar orang yang merayakan Hari Bumi itu,” singkatnya.
Untuk itulah DPR RI melakukan penanaman pohon guna menambah penghijauan di Kompleks DPR RI.
“Karena tidak bisa merawat bumi secara sendiri-sendiri. Ini langkah kecil yang berdampak besar,” jelas Puan.
Penanaman pohon merupakan salah satu upaya dalam menjaga lingkungan. Yang bisa memperindah lingkungan, penghasil oksigen, mencegah erosi tanah, membuat kualitas udara menjadi lebih baik, memperbaiki kualitas air, membantu melindungi satwa, sebagai pengontrol iklim karena pohon-pohon yang ditanam dapat menetralisasi udara yang tercemar, memulihkan ekosistem dan membantu menciptakan ekosistem baru, serta mencegah terjadinya banjir karena akar pohon berfungsi sebagai penyerap air dan menyimpannya di dalam tanah.
Sejak era Puan, DPR RI sudah lama mengurangi penggunaan botol plastik kemasan air sekali pakai, dan mengurangi penggunaan kertas lalu beralih menjadi basis elektronik (e-parlemen).
Desain kawasan DPR RI yang akan datang menjadi green building untuk mengurangi efek climate change.
Selain menanam Alpokat unggul, juga menyiapkan 89 pohon langka Indonesia, di antaranya 1 pohon Bisbul (Diospyros Blancoi), 5 pohon Kepel (Stelechocarpus Burahol), 7 pohon Jamblang (Syzygium Cumini), dan 4 pohon Sawo Duren (Chrysophyllum Cainito).
Kemudian 7 pohon Buni (Antidesma Bunius), dan 3 pohon Keben (Barringtonia Asiatica), 2 pohon Tanjung (Mimusops Elengi), 8 pohon Kenari (Canariumn Ovatum), 7 pohon Gaharu (Aquilaria Malaccensis), dan 45 pohon Alpukat (Persea Americana).
(oce)