Palembang, Indo Merdeka – Di bawah kepemimpinan Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Provinsi Sumsel lagi-lagi diklaim menjadi leading alias terdepan di antara provinsi lainnya di Indonesia. Apresiasi ini diberikan langsung Kementerian Pariwisata RI atas terobosan Sumsel meluncurkan aplikasi wisata berbasis android bernama Genta Informasi Wisata Andalan yang Nyaman dan Gempita (Giwang) oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumsel.

Peluncuran Giwang sendiri digelar dengan meriah di Hotel Arista Palembang pada Sabtu (19/6) malam, dihadiri perwakilan Bupati dan Wakil Bupati se Sumsel serta berbagai komunitas dan stakeholder di bidang wisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno, melalui Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa secara virtual mengatakan, Sumsel sangat beruntung memiliki kepala daerah yang berjiwa muda dan energik.

Terlebih dengan peluncuran aplikasi Giwangnya yang luar biasa. Hal itu menurut Rizky dapat menjadi sarana yang tepat untuk tetap mempromosikan segala potensi Sumsel di tengah pandemi Covid 19.

“Seperti kita tahu, Pariwisata dan  ekonomi kreatif saat ini tengah mengalami cobaan yang sangat berat. Dan inovasi Giwang Sumsel ini belum banyak dilakukan provinsi lain, karenanya Sumsel bisa menjadi leading di antara provinsi lain,” tegas Deputi.

Sejak setahun terakhir kata Rizky, semua tidak bisa berwisata. Namun banyaknya waktu yang tersedia hendaknya dapat dimanfaatkan untuk lebih menata  destinasi dan SDM yang ada sehingga pada saatnya pariwisata dibuka kembali pelayanan akan menjadi lebih baik.

“Ini luar biasa dan sangat kita butuhkan. Karena saat ini  info tentang pariwisata memang harus didapatkan secara realtime dan langsung. Ini tentu dapat semakin mempromosikan pariwisata Sumsel keluar,” jelasnya.

Iapun berharap aplikasi ini semakin dikembangkan untuk memberikan berbagai kemudahan bagi calon wisatawan yang hendak berkunjung ke Sumsel. Termasuk menempatkan barcode di tempat-tempat wisata termasuk hotel dan penginapan.

“Kalau bisa mencakup dua duanya, ada informasi wisata apa saja juga bisa kolaborasi dengan aplikasi yang bisa payment langsung untuk ikut memajukan ekonomi krearifnya. Dengan Giwang kami berharap pariwisata Sumsel lebih terdengar keluar” jelas Rizky.

Sementara itu Gubernur Sumsel H.Herman Deru mengatakan, pasca peluncuran aplikasi wisata berbasis android ini, semua pihak di Sumsel punya pertanggungjawaban yang harus dijaga. Ia tak ingin, mereka calon wisatawan yang sudah mengunduh aplikasi dan datang ke Sumsel kecewa karena informasi dan kenyataan di lapangan yang berbeda.

“Saran Saya, wisata di Sumsel ini dibuatkan lagi kategori-kategori seperti hotel. Misal hotel melati I itu fasilitasnya apa saja biar orang yang mau datang apa. Seperti hotel bintang 5 jelaskan fasilitas-fasilitas yang ada sesuai kategori jadi mereka bisa pilih,” terangnya.

Menurut HD penetapan kategori itu penting sehingga menjadi acuan atau navigasi bagi mereka yang mau datang.

“Jadi bukan habis di peluncuran ini saja. Ada pertanggungjawabannya, kulinernya seperti apa, penginapan seperti apa termasuk kondisi signal dan kelengkapan toilet di lokasi,” jelas HD.

Selain upaya melengkapi semua fasilitas dengan maksimal yang tak kalah penting menurutnya peluncuran ini juga hatus dibarengi dengan fasilitas pembayaran non tunai. Hal ini penting di zaman teknologi yang semakin canggih karena ini dapat semakin memudahkan pengunjung.

“Kita ini bukan Sulsel bukan pula Bali. Makanya untuk meningkatkan pariwisatanya kita harus cerdas harus ada yang ditonjolkan,” tambahnya.

Kemudian  pasca launching ini,  HD meminta para Kepala Dinas Pariwsata di Kab/Kota se Sumsel bergerak untuk menciptakan aneka kreasi wisata untuk memancing orang agar mau berkunjung ke Sumsel.

 

” Tantangannya setelah launching ini adalah bagaimana orang tertarik ke Sumsel.  Itu PR kita bersama.

Kita memang diwarisi kelebihan di sektor minerba dan pariswisata ini adalah bonus tapi kalau serius digarap tentu labih bagus,” bebernya.

Selanjutnya yang tak boleh diabaikan dalam upaya promo wisata adalah penerapan prokes. Dalam mendukung peningkatan pariwisata HD menghimbau agar kepala daerah disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga wisatawan sehat dan PAD pun dapat.

Di tempat yang sama Kadis Pariwsata Sumsel Aufa Syahrizal mengatakan saat pandemi seperti ini pariwisata sangat terpuruk. Dimana pihaknya tak bisa melakukan event terbuka yang mengumpulkan keramaian. Kemudian terbatasnya exhibition yang mempromosikan potensi pariwisata Sumsel.

“Pandemi ini telah menantang kami untuk tetap menginformasikan pariwasata yang bisa diakses melalui Giwang,” paparnya.

Melalui aplikasi berbasis android ini diharapkam informasi mengenai pariwisata Sumsel bisa diakses seluas-luasnya.

“Seperti filosofinta Giwang (anting-anting, semoga Giwang yang ciptakan ini dapat di dengar keluar.  Mempromosikan  kecantikan dan keindahan Sumsel hingga ke seluruh nusantara bahkan mancanegara,” tuturnya.

Adapun aplikasi Giwang ini merupakan kepanjangannya

“Genta Informasi Wisata Andalan yang Nyaman dan Gempita” merupakan aplikasi berbasis android yang menampilkan informasi pariwisata seluas-luasnya baik itu informasi objek wisata, wisata kuliner, sejarah, hotel, pusat perbelanjaan, kegiatan acara serta potensi lainnya di Sumsel hanya dalam satu genggaman.

Dalam peluncuran itu dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman

bersama antara Pemprov Sumsel dengan asosiasi wisata, akademisi dan komunitas tentang pemanfaatan aplikasi Giwang. Bahkan dalam kesempatan itu Gubernur Sumsel H.Herman Deru juga berkesempatan menyaksikan tutorial pembukaan aplikasi tersebut oleh Kadis Pariwisata Sumsel.

Tampak hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Provinsi Sumsel Hj Anita Noeringhati, Kepala BI Perwakilan Sumsel Hari Widodo serta sejumlah wakil Bupati se Sumsel, Kepala Dinas Pariwisata 17 kab/kot se Sumsel dan sejumlah tamu undangan lainnya.(Rill/RN)

Bagikan: