BANYUASIN, INDO MERDEKA,- Genangan air disepanjang Jalan Lintas yang berada didalam Kecamatan Banyuasin III menjadi pemandangan tidak lazim ditemui, hal tersebut diketahui karena Siring dipenuhi oleh rerumputan dan tumbuhan lainnya mengakibatkan air tidak bisa mengalir ke muaranya, seperti di Jembatan Air Lintah, Jalan Lebung-Pangkalan balai, air menggenang dan menyebabkan aspal jalan terkelupas.
Tidak hanya disitu tepatnya di Talang Siring dan Menuju Simpang Lubuk Saung air mengalir ke badan jalan baik itu air hujan maupun air PDAM bahkan air limbah rumah tangga masyarakat, dari itu Camat Banyuasin III, Akhmad Rosyadi. SE. M. Si. menghimbau masyarakat untuk membersihkan Siring yang tersumbat agar air tidak mengalir di tengah jalan.
“Saya atas nama Pribadi dan Pemerintah Kecamatan Banyuasin III mengajak dan serta menghimbau kepada Seluruh masyarakat :
Dikarnakan saat ini telah memasuki musim penghujan / Cuaca ekstrim yang tidak menentu ( PANCAROBA )
Untuk itu mari kita menjaga dan merawat lingkungan kita bersama dengan cara membersihkan selokan atau parit serta anak sungai sehingga bersih dari tumpukan sampah yang menghyumbat aliran sungai serta dapat mengakibatkan air tergenang dan meluap air (banjir ),”Tulis . Camat Banyuasin III. Akhmad Rosyadi. SE, M. Si. ketika di akun media sosialnya, Sabtu. 13/11/21.
Ditambahkannya, karena aliran parit dan sungai tersebut tersumbat (tidak mengalir ). Hindari membuang sampah di sembarang tempat Buanglah sampah pada tempatnya, dan dirinya meminta kepada seluruh masyarakat untuk sadar akan kebersihan lingkungan.
” Saya minta agar masyarakat serta pihak-pihak terkait untuk melakukan Gotong Royong secara bersama dan berkala di wilayah kediaman kita masing masing, Segera hubungi Para Lurah dan Kades untuk mempasilitasi kegiatan tersebut,”Katanya.
Ditegaskannya, Jika keadaan darurat bencana ringan maupun berat segera hub atau laporkan kepemerintah setempat baik Kadus, RW,RT dan Pemerintah Kelurahan dan Desa di mana kita Tinggal atau Berdomisili
“Demikian Himbauan ini Kami sampaikan,
Mohon jika terjadi sesuatu dan lain Hal
Silahkan Melaporkan segera ke pemerintah Setempat, Kelurahan Kayuara Kuning, Kelurahan Seterio, Kelurahan Pangkalan Balai , Kelurahan Kedondong Raye Kelurahan dan Mulia Agung,”Tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Ir. Alpian. MM, menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu berhati-hati dengan situasi cuaca ekstrem sekarang ini.
“Pada Bulan Nopember yang sudah memasuki musim hujan ada beberapa titik banjir di Banyuasin yang bahkan di ibu kota Pangkalan Balai yang mengalami penyempitan aliran sungai hal ini dikarenakan ada sebagian masyarakat yang membuka usaha-usaha mereka di pinggir-pinggir sungai dan menyebabkan luapan air yg begitu deras dan resapan air tidak maksimal sehingga menyebabkan limpahan air tidak tertampung lagi di aliran-aliran sungai yang sudah menyempit.” jelasnya.
Ir. Alpian yang didampingi oleh staff khusus Bupati Banyuasin Syaripuddin Zuhri juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada karena tidak hanya banjir saja yan terjadi di Kabupaten Banyuasin ini,
“Akan tetapi ada juga angin puting beliung yang menyebabkan robohnya rumah.
Selanjutnya juga bagi petani jika ada hujan petir jangan berteduh di bawah pohon/kayu yang dapat menyebabkan Sambaran kilatan petir. Tegasnya
Selain itu juga Alpian meminta kepada kepada teman-teman media untuk dapat menginformasikan kepada masyarakat kita khususnya masyarakat Banyuasin untuk waspada terhadap banjir, angin kencang dan puting beliung. Ajaknya
“Sedangkan Untuk daerah rawan bencana Alpian menjelaskan ada sebagian dari Kecamatan Banyuasin III, Rantau Bayur, Pulau Rimau, Talang Kelapa dan Sungsang yang termasuk rawan banjir. Sedangkan puting beliung biasanya terjadi di daerah pesisir dan ada juga disebagian Kec. Rantau Bayur, Muara Telang, SMT dan daerah pesisir lainnya.” jelasnya.
Ditegaskannya bahwa pihaknya telah melakukan Kami sudah mengajukan proposal dan berkoordinasi dengan PUTR untuk melakukan pengerukan pada aliran sungai yang menyempit.
“Dan Kita juga minta kepada masyarakat melalui pemerintah kecamatan Kel/desa untuk bergotong royong dan tidak membuang sampah sembarangan. Seperti contoh dipasar Pangkalan Balai yang aliran gorong-gorong/paritnya buntuh sehingga menyebabkan air meluap ke jalan. ” Ungkapnya