Jakarta, Indo Merdeka – Harga minyak dunia menguat pada akhir perdagangan Rabu (10/8) waktu AS atau Kamis (11/8) pagi WIB akibat didorong oleh meningkatnya permintaan bensin AS usai inflasi negara tersebut melandai.
Dilansir dari Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober naik US$1,09 atau 1,1 persen menjadi US$97,40 per barel.
Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman September naik US$1,43 atau 1,6 persen menjadi US$91,93 per barel.
Persediaan minyak mentah AS naik 5,5 juta barel dalam seminggu terakhir. Badan Informasi Energi AS mengatakan jumlah tersebut melebihi ekspektasi.
Meski demikian, stok bensin Negeri Paman Sam menurun tajam karena permintaan yang meningkat. Peningkatan permintaan ini terjadi setelah berminggu-minggu aktivitas penjualan bensin lesu. Padahal, seharusnya pada periode tersebut menjadi puncak musim mengemudi musim panas.
Berdasarkan tinjauan Reuters terhadap telekonferensi pendapatan perusahaan, penyulingan minyak dan operator pipa AS memperkirakan konsumsi energi kian menguat pada paruh kedua 2022.
Sebelumnya, inflasi AS melandai pada Juli 2022. Tercatat, secara tahunan, indeks harga konsumen (IHK) meningkat 8,5 persen atau lebih rendah dari perkiraan dan di bawah kenaikan Juni, 9,1 persen.
Bahkan, secara bulanan, inflasi AS nol persen pada Juli 2022 karena penurunan tajam biaya bensin. Kondisi ini memberikan kelegaan bagi warga AS yang mengalami lonjakan inflasi selama dua tahun terakhir.
Padahal, ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan IHK bulanan sebesar 2 persen pada Juli, menyusul penurunan sekitar 20 persen dalam biaya bensin. Dikutip dari CNN Indonesia.