Palembang, Indo Merdeka – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengapresiasi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumsel  yang telah memberikan  Literasi Digital Dan Keuangan Inklusif Bagi Generasi Milenial  agar lebih melek dalam penggunaan  teknologi khususnya dalam pengelolaan keuangan digital.

“Diera digital, akses terhadap informasi dan teknologi menjadi semakin penting. Melalui kegiatan ini, Generasi Millennial dapat memperoleh pengetahuan tentang teknologi digital dan meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat,” ucap  Sekda  Sumsel Ir. S.A. Supriono membacakan sambutan tertulis  Gubernur H Herman Deru pada kegiatan Edukasi Digital dan Keuangan Inklusif untuk generasi milenial yang diselenggarakan oleh  Bank Indonesia Perwakilan Sumsel bertempat di Ballroom Hotel Arista, Kamis (8/6).

Dikatakan  Supriono pengetahuan dan keterampilan digital perlu dimiliki generasi milenial dan generasi Z guna meningkatkan kontribusi aktif  dalam berbagai sektor ekonomi di Sumsel.

“Dalam menghadapi tantangan di masa depan, generasi milenial perlu mempersiapkan pengetahuan dan keterampilan digital,” tambahnya.

Supriono berharap digital dibidang keuangan dapat menjadi penggiat dalam meningkatkan edukasi digital dan mendorong akses digital dan keuangan yang lebih luas bagi masyarakat.

“Adek-adek selamat mengikuti kegiatan ini, serap ilmu sebanyak-banyaknya. Kita dari pemerintah berharap melalui   edukasi ini bisa membuat akses keuangan semakin lebih mudah dan terjangkau di tengah masyarakat,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumsel R. Erwin Soeriadimadja mengatakan,  kegiatan ini melibatkan sebanyak  500 mahasiswa dari 7 Perguruan Tinggi di Sumsel. Sebab  literasi digital dan keuangan inklusif bagi generasi milenial sangat penting. Mengingat diera sekarang ini  mengharuskan berbagai  kegiatan termasuk keuangan sudah digitalisasi.

“Kegiatan hari ini sangat penting, karena jika kita lihat data dari Kemenkominfo, literasi digital di Sumsel  masih berada di angka 3,39 sedangkan  rata-rata nasional sebesar 3,44. Hal ini menunjukan bahwa kita perlu memperkuat kerja bersama membangun literasi digital dan mindset digital,” kata Erwin.

Ekonomi  digital lanjut dia,  telah menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Oleh  karenanya dibutuhkan  kolaboratif  yang erat dalam  mengedukasi  para generasi muda.

“Ekonomi digital telah menjadi pusat  motor penggerak pertumbuhan ekonomi, sehingga sangat dibutuhkan  sinergi dan kerja kolaboratif dengan bertransformasi di era digital sekarang ini,” ujarnya

Bagikan: