Palembang – Plus minusnya penilaian publik terhadap Kepolisian RI (Polri) sepanjang catatan tahun 2024, termasuk tokoh masyarakat dan masyarakat tetap berharap Polri dapat menjadi pengayom.
Hal itu disampaikan oleh, Ketua Forum Koordinasi Penggulangan Terorisme (FKPT) Sumsel Ahmad Romi Afriansyah M.Ag.
Menurut Ahmad Romi, ada hal-hal positif dan negatif yang pastinya telah ditorehkan oleh Polri sepanjang 2024. Sepanjang 2024 yang disebut juga sebagai tahun politik, “ Polri dinilai berhasil melaksanakan pengamanan pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dilakukan secara serentak,” katanya saat diwawancarai via WhatsApp, Kamis (2/1/2025).
Meski demikian, lanjutnya, keberhasilan itu sebaiknya tidak lantas membuat Polri bersikap santai dan jumawa.
“ Mengingat masih ada torehan-torehan di hati rakyat Indonesia yang masih harus dipulihkan oleh Polri,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Gereja Katedral Santa Maria Pastor Petrus Sukino menyampaikan, bahwa catatan-catatan positif akan keberhasilan Polri harus lebih ditingkatkan lagi pada 2025.
Sementara untuk catatan-catatan miris harus semakin diminimalisir bahkan ditiadakan pada tahun mendatang.
“Kami tetap berharap kepolisian RI bisa menjadi pengayom rakyat yang baik dan menjadi garda terdepan babagi kenyamanan kehidupan, bernegara masyarakat Indonesia selama 2025. Tetap jaya, kepolisian RI”, ungkapnya.
Dalam rilis akhir tahun (RAT) 2024 Polri, tercatat pada 2024, terdapat 23.699 perkara yang ditangani Polri. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 3.344 kasus atau 12,3% jika dibandingkan 2023.
Selain menyelesaikan perkara kejahatan konvensional seperti pencurian hingga penggelapan, Polri juga gencar melakukan penegakan hukum terhadap kejahatan perempuan dan anak.