
Buteng.Indo Merdeka – Dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan yang kokoh dan berkelanjutan, Dinas Pangan Buton Tengah (Buteng) terus mengoptimalkan kebijakan serta program strategis yang berbasis pada potensi lokal.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pangan Buton Tengah Malik,S.Pd,Mpd Menjelaskan bahwa tujuan utama dari langkah ini adalah memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan konsumsi pangan yang cukup bagi seluruh masyarakat, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan lokal.
“Kami ingin membangun sistem ketahanan pangan yang tidak hanya memastikan masyarakat mendapatkan pangan yang cukup, tetapi juga mampu mengangkat kesejahteraan petani, nelayan, dan pelaku usaha pangan lokal,” ujar Malik dalam sebuah wawancara, Selasa (28/01/2025).
Salah satu tujuan utama dari optimalisasi kebijakan Dinas Pangan adalah menjamin ketersediaan pangan sepanjang tahun. Untuk itu, langkah-langkah strategis telah dirancang, mulai dari peningkatan produksi pangan lokal hingga pengelolaan cadangan pangan daerah.
“Buton Tengah memiliki potensi pertanian dan perikanan yang besar. Jika dikelola dengan baik, kita bisa memastikan produksi pangan yang stabil dan tidak tergantung pada pasokan dari luar daerah,”Ulasnya.
Selain itu, Dinas Pangan akan memperkuat sektor pertanian dengan menyediakan bantuan benih unggul, alat pertanian modern, serta pelatihan bagi petani untuk meningkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.
Selain produksi, aksesibilitas pangan juga menjadi perhatian utama. Distribusi hasil pertanian dan perikanan sering kali mengalami kendala akibat infrastruktur yang terbatas serta sistem pemasaran yang belum optimal.
Oleh karena itu, Dinas Pangan Buton Tengah merancang kebijakan untuk memperbaiki sistem distribusi agar pangan lebih mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa harga pangan tetap stabil dan terjangkau bagi semua. Salah satu langkah yang kami lakukan adalah membangun kerja sama dengan koperasi pangan serta membuka akses pasar yang lebih luas bagi petani dan nelayan,” kata Malik.
Untuk mendukung hal ini, Dinas Pangan juga tengah mengembangkan jaringan distribusi pangan berbasis teknologi digital agar masyarakat dapat membeli pangan langsung dari produsen dengan harga yang lebih kompetitif.
Keamanan pangan menjadi aspek penting dalam kebijakan strategis Dinas Pangan. Pangan yang tersedia harus tidak hanya cukup, tetapi juga sehat dan berkualitas.
Oleh karena itu, berbagai program edukasi mengenai keamanan pangan akan diperkuat dalam lima tahun ke depan.
“Kami ingin masyarakat lebih sadar akan pentingnya konsumsi pangan yang aman dan bergizi. Program edukasi tentang keamanan pangan akan terus kami lakukan, terutama bagi pelaku usaha makanan agar mereka memahami standar yang harus dipenuhi,” ujar Malik.
Pemerintah juga akan memperketat pengawasan terhadap produk pangan yang beredar di pasar, serta memperkuat kemitraan dengan pelaku industri pangan untuk memastikan kualitas dan keamanan produk.
Ketergantungan terhadap beras masih menjadi tantangan besar dalam ketahanan pangan di Buton Tengah. Oleh karena itu, diversifikasi pangan menjadi salah satu sasaran utama Dinas Pangan ke depan.
“Kami ingin mengubah pola konsumsi masyarakat agar tidak hanya bergantung pada beras, tetapi juga memanfaatkan pangan lokal seperti singkong, jagung, dan umbi-umbian sebagai sumber karbohidrat alternatif,” jelasnya.
Untuk mencapai target ini, pemerintah daerah akan menggencarkan kampanye konsumsi pangan lokal, mendukung pengolahan pangan berbasis komoditas lokal, serta membangun ekosistem usaha pangan yang dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian Buton Tengah.
Ketahanan pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga harus dibangun mulai dari rumah tangga.
Oleh karena itu, Dinas Pangan Buton Tengah mendorong program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) agar setiap keluarga dapat menanam sendiri kebutuhan pangan mereka.
“Kami ingin setiap rumah tangga bisa mandiri dalam menyediakan sayuran, buah, dan bahan pangan lainnya. Program ini akan terus kami dukung dengan bantuan bibit, pelatihan, dan pendampingan,” terang Malik.
Selain itu, program bantuan pangan untuk kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan lansia akan terus diperkuat guna memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Dinas Pangan Buton Tengah menegaskan bahwa kebijakan dan program strategis ini tidak hanya ditujukan untuk menjamin pangan yang cukup, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan pelaku usaha lokal.
Dengan langkah-langkah konkret yang telah dirancang, Buton Tengah diharapkan dapat menjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan dan mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
“Ketahanan pangan bukan hanya tentang menyediakan makanan, tetapi juga memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam rantai produksi mendapatkan manfaat yang adil. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, kita bisa mewujudkan ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan,”Tutup Malik.(adv)