Palembang — Saat air banjir mulai surut, banyak warga ingin membersihkan rumah dan sesegera mungkin menghidupkan kembali aliran listrik agar aktivitas normal bisa berjalan. Namun, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) mengingatkan bahwa langkah tersebut sebaiknya tidak dilakukan dengan terburu-buru.
Instalasi listrik di rumah masyarakat yang terendam banjir menyimpan potensi bahaya korsleting, sehingga kehati-hatian menjadi hal utama yang harus dikedepankan.
PLN UID S2JB menegaskan bahwa sebelum listrik kembali dinyalakan, seluruh bagian rumah harus dipastikan benar-benar kering, terutama area sekitar MCB, stop kontak, dan peralatan elektronik. Genangan air, meskipun sedikit, dapat menjadi penghantar listrik dan membahayakan penghuni. Selain itu, masyarakat diminta tidak mencoba menghidupkan listrik apabila peralatan dan instalasi masih basah. Semua peralatan elektronik yang terendam—mulai dari kulkas, mesin cuci, hingga televisi—perlu dikeringkan selama 24-48 jam sebelum digunakan kembali. Kabel dan sambungan listrik juga wajib dicek, jika ada yang mengelupas atau longgar, harus diganti dengan peralatan berstandar SNI.
PLN menekankan bahwa langkah paling aman adalah meminta pemeriksaan langsung oleh petugas berkompeten. Jika meteran atau MCB sempat terendam air, pelanggan diimbau segera menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123. Selain itu, masyarakat harus mencabut semua peralatan listrik dari stop kontak. Setelah dinyatakan aman, listrik sebaiknya dihidupkan secara bertahap—dimulai dari MCB utama lalu per ruangan—untuk menghindari lonjakan beban mendadak.
General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan potensi bahaya listrik pascabanjir.
“Setelah banjir, banyak warga fokus membersihkan rumah. Namun keselamatan listrik justru tak kalah penting. PLN selalu siap membantu memastikan instalasi pelanggan dalam kondisi aman sebelum listrik kembali dinyalakan. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mengambil risiko dan segera menghubungi PLN jika menemukan kerusakan pada MCB atau instalasi kelistrikan lainnya” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa edukasi ini penting terus digalakkan, terutama di wilayah yang kerap mengalami cuaca ekstrem.
“Keselamatan pelanggan adalah prioritas kami. Kami berharap panduan ini dapat mencegah insiden berbahaya dan membantu masyarakat pulih dengan lebih cepat serta tetap aman,” tambahnya.
PLN UID S2JB memastikan seluruh personel tetap bersiaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Masyarakat dapat melaporkan gangguan maupun permintaan pengecekan instalasi melalui PLN Mobile atau Contact Center 123.
*Narahubung*
Iwan Arissetyadhi
Manager Komunikasi & TJSL PLN UID S2JB
Tlp. 0711 358355, 358671, 358804, 358859
Facs. 0711 310376, 357440





