Bandung, Indo Merdeka – Pemanfaatan oli bekas dengan komposisi 100% sebagai pengganti bahan bakar minyak sebagai pencampur bahan peledak untuk kegiatan peledakan di PT Berau Coal memberikan efisiensi biaya. Selain itu, dampak lingkungan dalam bentuk efisiensi energi dan pengurangan emisi pun muncul saat memanfaatkan oli bekas, Rabu(26/5/2021).
Hal itu diketahui dari penelitian yang dilakukan oleh Saeful Aziz mahasiswa MBA ITB dengan pembimbing Taufik Faturohman, Ph.D. Penelitian berfokus pada analisis dampak biaya lingkungan pemanfaatan oli bekas di industri pertambangan batubara PT Berau Coal.
“Proyek pemanfaatan oli bekas memberikan manfaat ganda, yaitu terhadap aspek finansial dan aspek lingkungan,” kata Saeful.
Penggunaan oli bekas telah mengurangi intensitas konsumsi energi di PT Berau Coal. Selain itu, telah mengurangi intensitas emisi gas rumah kaca di PT Berau Coal.
PT Berau Coal sebagai perusahaan yang bergerak di bidang energi untuk komoditas batubara, berkontribusi dalam penyediaan energi global. Salah satu upaya PT Berau Coal dalam menjaga kepatuhan lingkungan adalah dengan menerapkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan memanfaatkan oli bekas. Oli bekas dipakai sebagai pencampur bahan peledak pengganti bahan bakar minyak untuk kegiatan peledakan pada proses penambangan. Proyek ini memberikan banyak manfaat bagi perusahaan terutama dari segi finansial dan dampak lingkungan.
Penelitian ini menganilisis hilangnya peluang yang terjadi pada proyek pemanfaatan oli bekas pada periode 2015- 2020 dan memberikan skenario optimalisasi pada periode 2021-2025 untuk menciptakan dampak yang optimal pada efisiensi biaya dan dampak lingkungan.
Ruang lingkup dan metodologi penelitian secara aspek finansial melalui pendekatan konsep capital budgeting dan aspek lingkungan melalui pendekatan konsep Proper dan carbon pricing hingga memonetisasi manfaat pengurangan emisi karbon.
Dari hasil pengolahan data, realisasi proyek pemanfaatan oli bekas pada periode tahun 2015-2020, PT Berau Coal telah kehilangan peluang mendapatkan efisiensi biaya senilai Rp 4,855.46 juta serta kehilangan peluang untuk dapat menurunkan total konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca sebesar 79,299.21 GJ dan 981.19 ton CO2eq. Skenario optimalisasi proyek yang memungkinkan untuk dilakukan pada periode tahun 2021-2025:
Pemanfaatan oli bekas porsi interval 50-100%, memberikan dampak peningkatan nilai proyek +176%, mengurangi intensitas konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca sebesar 0.19% dan 0.02% atau setara Rp 398.43 Juta.
Pemanfaatan oli bekas porsi 100%, memberikan dampak peningkatan nilai proyek +244%, penurunan intensitas konsumsi energi dan gas rumah kaca sebesar 0.41% and 0.04% or Rp 579.36 juta