Jakarta, Indo Merdeka – Fraksi PKS di DPR RI memberikan respon positif atas pengakuan pemerintah yang telah mengakui sempat terjadi turbulensi ditengah indikator pemulihan ekonomi artinya pemerintah masih harus berhati hati dari pengaruh dari luar dan dari dalam yang masih terjadi sparatisme.
Hal ini diutarakan Mustafa Kamal anggota DPR RI dari Fraksi PKS yang berasal dari daerah pemilihan Propinsi Sumatera Selatan saat ditemui di Jakarta, Selasa (16/8/2022) ketika menghadiri pembacaan Nota APBN tahun 2023 di Parlemen
Untuk itu, katanya, bisa jadi tak mudah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi ditengah ekonomi global yang masih terus melemah. Disisi lain dari sisi pemerataan ekonomi bahwa UMKM yang jadi tulang punggung belum jadi arus utama artinya masih belum merata distribusi kue ekonomi ditengah masih banyaknya petani dan nelayan miskin.
Bagi saya, ujarnya lagi, perolehan penghargaan internasional atas Swasembada beras baru pernyataan sepihak yang harus dibaca secara komprehensif dengan data pembanding, apa betul tidak ada impor beras dalam 3 tahun terakhir, jelas Mustafa.
Ditemui terpisah Komang Koheri anggota DPR RI asal Lampung yang dikenal sebagai daerah penghasil beras, mengatakan, ada dua cara dalam menjaga Swasembada beras yakni intensifikasi dan ekstensifikasi perluasan lahan.
“Harus ada teknologi, pupuk, bibit unggul untuk lahan intensifikasi. Perlu dicatat bahwa Swasembada beras tahun ini berhasil karena melibatkan semua kompenen pemerintah dan petani”, tegasnya.
Untuk kedepan, ia minta program ketahanan pangan harus dibarengi dengan pemihakan kepada petani setelah program Swasembada beras mendapat penghargaan internasional.
“Penghargaan itu bagus sebab dicapai saat negara lain masih kekurangan pangan”, paparnya.
Selain itu, fokus baru dimasa datang adalah masih diperlukannya kesadaran diversifiaksi pangan untuk menjaga Swasembada beras. Yang tidak kalah penting swasembada dicapai berkat didorong oleh harga beras yang tinggi selama 2 tahun terakhir yang menguntungkan petani kita untuk bertani padi.
Walau kita memberlakukan subsidi pupuk langsung bukan pada harga beras seperti diluar negeri, tambahnya.
Diharapkan pada masa datang petani padi masih dibantu bantuan sumber dana murah, dan asuransi untuk melindungi jika harga jatuh dimasa panen, jelas Koheri dari Fraksi PDI P. Oce