Muara Enim, Indo Merdeka– Para wali siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Gelumbang banyak yang mengeluh terkait anggaran kebutuhan sekolah tahun ajaran 2020/2021 yang dibebankan ke mereka.
Menurut informasi yang diterima tim Pelita Sumsel, usai pertemuan antara pihak SMP Negeri 7 Gelumbang, Komite, dan para wali siswa SMPN 7 Gelumbang tahun ajaran 2020/2021 mengenai adanya keperluan anggaran kebutuhan sekolah bagi para siswa/i dibebankan kepada para wali siswa, dimana wali siswa harus membayar sejumlah uang untuk kebuuthan baju sekolah dan bangku sekolah.
Salah seorang wali siswa SMPN 7 Gelumbang, Erwin menyayangkan hal ini. Ia bahkan mengaku tidak mendapatkan undangan hasil kesepakatan rapat Komite, pihak SMPN 7 ,dan para wali siswa pada bulan Juli 2020 lalu.
“Tiba-tiba terdengar ada iuaran uang kebutuhan sekolah yaitu sebesar dengah total 900 ribu rupiah guna untuk biaya baju seragam batik, baju muslim, baju olah raga, atribut,d an uang bangku sekolah, yang katanya semuanya sudah kesepakatan rapat, padahal sebagai wali siswa saya tak pernah diajak rapat,” keluh Erwin.
Ia mengatakan, sudah beberapa bulan ini sekolah tatap muka belum ada karena Covid-19, namun kebijakan seperti justru mengagetkan kami sebagai wali siswa yang saat ini tengah sulit dalam perekonomian di masa pandemi ini.
“Ya, kita merasa keberatan meskipun menurut pihak SMPN 7 katanya sudah sesuai kesepakatan rapat bahkan saya sendiri tidak pernah di undang rapat, belum lagi kita sudah terbeban dengan adanya belajar online, pembelian pulsa untuk anak serta jaringan internet yang susah di wilayah Talang Taling dan Putak , HP Android pun saling bergantian dengan anak, malah sekarang ditambah lagi beban biaya sokongan untuk kebutuhan baju sekolah dan uang bangku sekolah yang kami nilai sangat memberatkan kami”, kata Erwin didampingi wali siswa lainnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 7 Gelumbang Asmawi ,SPdi MPdi, selaku penanggung jawab hasil kesepakatan musyawarah antara komite dan para wali siswa mengatakan bahwa kebijakan ini hasil rapat komite dan para wali siswa saat itu pada Juli 2020 yang semuanya hasil rapat sepakat dan selama saya menjabat sebetulnya tidak ada masalah.
“Ya, semuanya dikelola oleh bendahara ,dan kami selaku penanggung jawab hanya mengetahui dan menandatangani kesepakatan rapat saat itu. Jumlah siswa ada 113 yang masuk kesepakatan guna membayar uang baju batik,baju muslim ,baju olah raga ,atribut ,dan uang bangku sekolah, dikelas 1 dengan biaya total yang dibutuhkan persiswa 900 ribu rupiah ,” ungkap Kepsek Asmawi.
Kepsek Asmawi yang didampingi Bendahara Sekolah SMPN 7 Gelumbang, Ahmad Supriyadi mengatakan bahwa itu sudah sesuai aturan, bahkan saat rapat dirinya mengaku bahwa yang hadir saat rapat mencapai 50% (persen) dan telah memenuhi kuorum.
“Ya, jika ada yang keberatan ya sudah, dan ini juga belum semu nya membayar full, terkait proses belajar daring SMPN 7 masih terus berjalan meskipun susah sinyal, dan pak wartawan silahkan jjka mau buat berita dan saya siap membacanya,” ujar bendahara SMPN 7 Ahmad Supriyadi, didampingi Kepsek Asmawi, Kamis (10/09).
Sementara menanggapi adanya kebijakan dan hasil rapat kesepakatan terkait adanya uang sokongan bagi wali siswa SMPN 7 Gelumbang yang dinilai sangat memberatkan di masa pandemi saat ini, Kepala Dinas Pendidikan (Kadiknas ) Kabupaten Muara Enim Irawan Submidi SPd SMn MM, melalui Kabid SMPN Diknas Muara Enim Subdin SPd MSi, mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil dan meminta keterangan lebih jelas lagi terkait adanya kebijakan yang dilakukan oleh SMPN 7 Gelumbang.
“Ya, nanti akan dimintai keterangan lebih lanjut dan meminta pihak SMPN 7 Gelumbang untuk menjelaskan secara detail ke Diknas,” tegas Subdin. (NVJ)