Muara Enim, Indo Merdeka – Terungkap diduga seorang oknum Kepala Desa (Kades) diwilayah Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan tersebut,diduga telah menerima sejumlah uang  dari para Pencari Kerja (Pencaker) guna untuk bekerja disebuah perusahaan yang bergerak dibidang produk kemasan daging ayam atau yang dikenal bernama SOSIS.

Sedangkan perusahaan yang dimaksud yaitu bernama PT Semesta Mitra Sejahtera (SMS) yang letaknya dijalan lintas Palembang-Prabumulih yang masuk dalam wilayah Desa Sukamenang Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan.

Kepada awak media beberapa orang pencari kerja yang mengaku telah memberikan lamaran kerja dan sejumlah uang kepada oknum Kades berinisial FDS tersebut, namun melalui pihak kedua yaitu saudari Ibu Dariyah (40), warga Desa Sukamenang yang tak lain ia disebut-sebut adalah sepupu oknum Kades bahwa berkas lamaran dan sejumlah uang sudah diberikan kepada Dariyah.

“Ya Pak, karena tergiur bahwa informasi yang berkembang bahwa pak Kades FDS dapat masukan orang bekerja di PT SMS, dan kami memberikan sejumlah uang 6 juta rupiah perorang dan rekan saya juga 6 juta rupiah yang dititipkan kepada ibu Dariyah, namun sudah beberapa bulan ini kami tak kunjung dipanggil kerja masuk PT SMS,” ujar Saryana dan Maryana saat memberikan keterangan, Minggu (04/10) .

Mereka juga menegaskan bahwa mereka pernah memberikan pesan melalui Whatsapp milik Kades FRD pada 17 September 2020 lalu, guna mempertanyakan terkait lamaran kerja milik kami namun tak kunjung ada balasan dari Kades FRD. Mereka mengaku kesal karena Kades FRD hanya memberikan janji dan mengulur waktu.

“Tuntutan kami sekarang bukan minta bekerja di PT SMS, namun kami hanya minta uang kami dikembalikan sekarang karena janji Kades FDS uang akak dikembalikan,” ujar Saryana dan Maryana.

Sementara  Hasan (50), warga Desa Segayam Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim  yang mengaku pernah didatangi puluhan para pencari kerja karena  lamaran kerja dan sejumlah uang telah diberikan okeh oknum Kades berinisial FRD tersebut.

“Saya merasa prihatin karena telah menjadi saksi atas adanya masalah ini karena saya juga pernah bekerja di PT SMS itu Namun tidak bertahan lama saya bekerja di PT SMS  karena kamI anggap sebagai tanaga PK tidak cocok saat itu akibat beberapa hal,” ungkap Hasan saat dibincangi Pelita Sumsel.

Dikatakan Hasan, bahwa terkait adanya sejumlah uang jutaan rupiah dan puluhan lamaran kerja yang diduga diterima oknum Kades FRD tersebut, dirinya tidak menampik itu dan memang benar ada sejumlah warga datang dikediaman nya guna meminta tolong menjadi jembatan guna mempertanyakan ke Oknum Kades FRD tersebut.

“Ya, masalah ini harus diselesaikan dan sebagai Eks pekerja di PT SMS selama ini tentunya ini jadi beban meskipun persoalan ini saya tidak tahu. Namun,lanjut Hasan lagi, jika memang dirinya terus dipercaya menjadi penyambung lidah dari para diduga menjadi korban pencari kerja di PT SMS tersebut, tentunya jika puluhan pekerja memang akan mengkuasakan dirinya dan kita siap menempuh jalur hukum guna membuat laporan ke pihak Kepolisian

“Ya,puluhan pekerja yang diduga menjadi korban dari oknum Kades karena mereka mengaku telah memberikan sejumlah uang dan nyatanya mereka tidak kunjung kerja di PT SMS itu . Dan kini mereka siap memberikan surat penyataan serta siap memberikan kuasa serta tidak menutup kemungkinan menempuh jalur hukum apabila sejumlah uang tidak dikembalikan oleh oknum Kades FRD, karena terkait lamaran kerja di PT SMS serta  sejumlah uang yang diberikan kepada oknum Kades tersebut ,” ujar Hasan ,pada Minggu (04/10).

Sementara Dariyah (45), yang disebut-sebut atau diduga menjadi tangan kanan oknum Kades tersebut, kepada awak media ini mengungkapkan, bahwa dirinya tetkait penerimaan lamaran kerja dan sejumlah uang dari 4 orang saat memberikan lamaran dan uang sejumlah 22 juta rupiah tersebut, dirinya mengaku hanya sebatas diminta tolong oleh 4 orang warga dari Desa Tambangan Kelekar dan kedua orang itu masih ponaan kami yang kedua nya sudah bekerja .Namun , lanjut Dariyah bersama suami nya saat dirumah kontrakan nya itu , bahwa uang dan lamaran saat itu telah kami serahkan ke Pak Kades FRD dengan total uang 22 juta rupiah yang selanjutnya kami tidak tahu lagi.

“Ya, hubungan kami dengan Kades FRD yaitu sepupu dan hanya sebatas sebagai penyambung lidah dari para pencari kerja yang meminta tolong jasa ke Pak Kades seperti Sariyana dan Maryana saat itu, namun  jika terkait kami menerima uang jasa itu kami bantah dan saya siap menjadi saksi jika memang kejalur hukum dan saat itu kami juga mendesak pak Kades untuk mengembalikan uang milik 2 orang yaitu Maryana dan Sariyana dan berjanji akan dikembalikan secepatnya oleh Kades FRD,” terang Dariyah didampingi suami nya itu saat dikonfirmasi awak media.(04/10). Pihak PT Semesta Mitra Sejahtra (SMS)  saat dikonfirmasi kepada awak media (04/10).

Bahwa dari pengakuan singkatnya tersebut, pihak PT SMS dalam hal terkait pekerja maupun pencari kerja di PT SMS ini membantah jika ada meminta uang dan pihaknya dalam hal ini sebagai perusahaan yang baru bergerak hanya sebatas kordinasi saja dengan pihak Pemdes khususnya diwilayah ring 1.

“Ya,jika ada waktu untuk pak wartawan ingin mengetahui terkait lamaran dan uang kerja yang mengarah ke PT SMS menerima sejumlah uang tersebut, itu tidak benar dan kami siap bertemu para awak.media pada pukul 04 sore ini (04/10),” ujar Rudi selaku Korlap PT SMS .Namun hingga saat waktu yang ditunggu guna penjelasan terkait gonjang ganjing adanya dugaan serta isu yang berkembang bahwa PT SMS dan Oknum Kades yang diduga bermain kongkalingkong tersebut, hingga berita ini diterbitkan pihak PT SMS belum memberikan penjelasan serta pertemuan kepada sejumlah awak media guna mengklaripikasi maupun Pres Rilis guna untuk keterbukaan informasi publik .

Sementara menanggapi hal tersebut, oknum Kepala Desa (Kades) Desa Sukamenang Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim berinisial FRD saat dikonfirmasi oleh beberapa awak media sulit ditemui bahkan sulit hubungi melalui nomor telpon selulernya yang aktif namun tidak mendapat jawaban dan hingga berita ini ditanyangkan belum mendapatkan jawaban dari oknum Kades tersebut pada Senin (05/10). (NVJ)

Bagikan: