Jakarta, Indo Merdeka – Penyidik KPK hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap pejabat Kemensos.
“Hingga saat ini kami masih melakukan pemeriksaan. Namun terkait siapa saja mereka, berapa barang bukti uang yang kami sita, kami akan ekspose dan akan dilaksanakan nanti malam,” kata wakil Ketua KPK Nurul Ghufron seperti yang dikutip oleh tribunnews.com Jakarta Sabtu (5/12/2020).
Komisi Pemberantasan Korupsi dini hari tadi melakukan operasi cokok dugaan korupsi atas pegawai eselon III Kementerian Sosial.
Sebelumnya, Menteri Sosial Juliari Batubara sendiri baru saja melakukan promosi dan pembenahan dengan mempromosikan Direktur Perencanaan Depsos menjadi staf ahli menteri sosial.
Upaya Menteri Sosial Juliari Batubara ini sempat dipuji oleh pimpinan Komisi VIII DPR Marwan Dasopang saat berlangsung diskusi di DPR belum lama ini.
Juliari saat itu meyakini bansos dari Depsos disalurkan berdasar Data Terpadu Kesejahtraan Sosial yang diusulkan Dinas Sosial di daerah. Bentuk bantuannya terdiri dari uang tunai atau non tunai semisal sembako.
Diduga antara lain didalam pengadaan non tunai inilah yang menimbulkan temuan awal dengan alokasi anggaran ratusan milyar di Depsos, yang harus disalurkan saat bancana dan alokasi rutin non bencana. Yang dipasok dari perusahaan swasta yang jadi incaran pengusaha mulai beras, minyak goreng, gula bahkan tikar plastik, yang diperlukan oleh para korban bencana dan warga miskin.
Setelah rapat kerja dengan Komisi VIII beberapa waktu yang lalu, Mensos menyatakan pada Indo Merdeka.com bahwa penyaluran bansos on the track di masa Covid-19.
Sejak penyaluran bansos Covid-19, Juliari sering minta juga agar nama dan jumlah penerima bansos supaya nama – namanya diumumkan di setiap kantor desa dan kelurahan, namun tak semua telah dilakukan oleh aparat setempat.
Selama menggeluti usaha sebelum jadi menteri, Juliari dikenal sengat teliti dalam soal proses, administrasi, kewenangan dan pemanfaatan teknologi informasi.
Juliari Batubara adalah anak tokoh karyawan perusahaan minyak asing di Palembang pada tahun 1960
dan Juliari Batubara adalah mantan Ketua Ikatan Motor Indonesia, IMI, tak lama setelah pulang dari Amerika Serikat.(oce)