Jakarta, Indo Merdeka – Virus Corona menyerang dengan tanpa status. Cluster keluarga Dokter spesialis radiologi Sardjono dan istrinya Martini meninggal dunia akibat virus Corona atau Covid-19.
Dokter dan Istri asal Pamekasan, Madura Propinsi Jawa Timur meninggal dalam waktu tak jauh beda.
Ketua DPD Lanyala Mataliti mengatakan di Surabaya selasa (8/12/2020) setelah mendapat laporan dari stafnya, pada saat melakukan pemantauan pilkada di Jawa Timur.
“Saya kembali mengingatkan, bahwa virus Corona itu ada berduka atas peristiwa ini,” katanya.
Ia berharap masyarakat tak menganggap enteng pandemi Corona. Apalagi bagi pihak-pihak yang menyebut Corona hanya sebuah konspirasi.
Dokter Sardjono meninggal pada Rabu pekan lalu, yang kemudian disusul kematian istrinya selang beberapa jam.
“Kami, DPD RI menyampaikan duka cita atas meninggalnya dr Sardjono dan istri. Ini kehilangan besar bagi dunia medis,” ucapnya.
Sebelum meninggal dunia dr Sardjono sempat isolasi mandiri di rumah selama sepekan. Namun oleh karena kondisi terus memburuk, dr Sardjono kemudian dibawa ke RS Moh Noer Pamekasan, namun nyawanya sudah tak dapat ditolong.
Berdasarkan informasi, dr Sarjono sedianya akan dirujuk ke rumah sakit di Surabaya. Namun karena rumah sakit di Surabaya penuh, tak ada rumah sakit yang bisa menerima almarhum.
Lanyala menyesalkan kejadian ini. Ia berharap pemerintah daerah juga harus sudah siap menangani pasien-pasien Corona.
“Apalagi pemda bisa membuka lokasi-lokasi tertentu menjadi rumah sakit darurat. Dengan begitu, semua pasien Corona bisa tertangani dengan baik,” kata LaNyalla.
Ia mengingatkan juga pada masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan. Oleh karena dengan berkurangnya pemaparan virus Corona. Masyarakat bisa dapat membantu tenaga kesehatan yang sedang berjuang di garda terdepan melawan Covid-19.
“Jika kita lihat di daerah banyak sekali rumah sakit penuh karena banyaknya pasien Covid-19. Dengan patuh terhadap protokol kesehatan maka masyarakat bisa membantu tenaga kesehatan dengan menekan laju penularan Corona,” ujarnya. oce