Palembang, Indomerdeka – Ketua Srikandi Pemuda Pancasila Palembang Budi Sulistiyani SE MSi, yang juga sebagai pengelola Pasar 16 Ilir menjadi pahlawan dalam proses penyelamatan Nc (22) wanita asal Sumsel yang jadi korban perdagangan manusia beberapa waktu lalu.

Wanita yang karib disapa Yeyen ini menjelaskan, misi penyelamatan itu ia lakukanawalnya ketika karyawannya, Ali, datang bersama orangtua Nc minta tolong mencari anaknya yang sudah lama tidak pulang.

Selama 1 bulan dan petunjuk terakhirnya Nc pamit bekerja di Surabaya di PT xxx yang merupakan perusahaan penyalur tempat kerja sebagai TKI.

“Tiga hari dari situ saya ke Surabaya dan koordinasi dengan teman-teman di Surabaya. Kami menggunakan jaringan Pemuda Pancasila. Ketika ditelusuri ternyata PT xxx tersebut palsu, alamatnya juga tidak jelas,” kata ibu dua anak ini.

Lalu ditelusuri lebih lanjut, ternyata letak perusahaan itu 4 jam dari Surabaya atau tepatnya di desa Blitar yang merupakan perusahaan penyalur TKI, tetapi ilegal.

“Minggu malam keluarga Nc nelepon saya dan bilang kalau Nc baru saja telepon. Dia bilang Nc ada di Batam di Nagoya di hotel dengan inisial NH,”

Berawal dari informasi tersebut, lalu ia berkordinasi dengan ketua Srikandi Pemuda Pancasila Kepulauan Riau untuk meminta bantuan.

“Karena waktu mepet, jadi saya kordinasi langsung dengan Srikandi Kepri,” katanya.

Singkat cerita, dia minta nama dan posisi korban dimana. Lalu dikontaklah Komando Inti Mahatidana di Kepri. Rupanya hotel tersebut pengamananya masuk juga di Pemuda Pancasila di sana.

Maka owner hotel tersebut sudah langsung ditelepon dan diminta kooperatif.

“Kemudian saya bilang oke, saya minta langsung penjemputan paksa. Anak tersebut cuma bawa handphone kecil sekali yang cuma bisa untuk nelpon, jadi saya bingung gimana ngenalinya. Lalu saya bilang kekeluarga Nica tolong kirim foto Nica, dikirim foto Nc pakai hijab, sedangkan saya tanya Nica sudah tidak pakai jilbab,” katanya.

Setelah melewati waktu yang menengangkan sekitar 2 jam akhirnya si korban bisa diselamatkan oleh Pemuda Pancasila Kepri.

Setelah berhasil diselamatkan, Yeyen kemudian melaporkan kejadian itu ke Dit Reskrimsus Kepri untuk dikoordinasikan ke otoritas bandara karena anak ini tidak ada satu pun identitas.

Maka kami laporkan, karena apabila ke depannya kasus ini akan dikembangkan, maka akan nyambung dimulai dari titik pangkal sampai ujung. Karena kami dari Srikandi Pemuda Pancasila juga ingin mengungkapnya.

“Kalau malam itu telat satu jam saja, bisa-bisa korban sudah dibawa kembali ke Malaysia. Untunf kita berhasil menyelamatkannya,” ungkap wanita kelahiran Magelang 4 juli 1976 ini.

Diakuinya, misi penyelamatan tersebut ia hanya bermodalkan nekat tanpa petunjuk jelas mencari alamat korban. Namun, karena tekadnya sesama wanita akhirnya ka berhasil menggagalkan kasus human traficking tersebut.

“Saya sesama wanita meras terpanggil untuk menyelamatkan anak ini. Meski bermodalkan petunjuk minim saya tetap nekat harus menyelamatkan dia,” tegas wanita yang juga Ketua Srikandi GANN Sumsel ini.

Menurutnya, keberhasilan menyelamatkan Nc dari kasus perdagangan manusi tidak terlepas berkat kesolidan anggota Pemuda Pancasila. Melalui jejaring organisasi tersebut ia berhasil mengungkap kasus dan menyelamatkan si korban.

“Ini semua tidak terlepas dari kesolidan Pemuda Pancasila. Karena berkat kekompakan dan kerjasama kami berhasil menunaikan tugas mulia ini,” katanya.

Dengan banyaknya kasus yang menerpa para wanita, Yeyen mengajak para wanita di kota Palembang bergabung ke Srikandi Pemuda Pancasila.

Di sana, para wanita diajarkan beragam hal dan mengajak wanita memiliki sifat kemanusiaan.

“Jadi kalau ada yang mau gabung boleh langsung datang ke sektariat kita di Gedung Pasar 16 Ilir lantai 4,” ujar Yeyen.

Profil Budi Sulystiani SE MSI
Nama panggilan : Yeyen
Tempar Tanggal Lahir : Magelang 4 Juli 1976

Karir organisasi :
-Ketua lembaga srikandi PP Palembang
-Ketua perempuan Indonesia maju Sumsel
-Ketua GK Ladies Sumsel
– Ketua Srikandi GANN Sumsel

Pekerjaan
-GM PT GTP (Pengelola Pasar 16
dan pasar Kuto)
-Ketua Lembaga Ampera Sriwijaya
– Dosen Ekonomi Unpal
– Direktur business development service FE Unpal

Bagikan: