
#PT Medco Klaim Pipa Sudah Standar
Muara Enim, Indo Merdeka – Warga Desa Melilian Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, yang mempunyai beberapa bidang pohon karet didesa mereka menuntut dan memprotes atas telah tercemarnya kebun karet milik. Mereka dari limbah yang diduga milik PT Medco E&P Indonesai.
Keberadaan PT Medco E&P diwilayah dusun Keranji Desa Melilian tersebut, diduga perusaah itu mengalami kebocoran yang mengeluarkan minyak mentah dan diduga mencemari kebun karet milik warga.
“Ya, pak kebun karet kita telah tercemar oleh minyak mentah dari PT Medco.pada bulan Mei 2020 lalu, dan perusahaan itu bergerak dibidang pengeboran minyak.
“Dan hingga saat ini pihak PT Medco terkait pencemaran limbah kekebun kami belum ada tindakan dan perhatian pak wartawan, yang kami protes dan menuntut ganti rugi karena kebun kami jadi rusak akibat limbah dari PT Medco, ” cetus Hardiyanto sang pemilik kebun tersebut. Lanjut Hardiyanto, karena merasa dirugikan akibat peristiwa tersebut dirinya melaporkan kepada kepala Desa Melilian untuk ditindak lanjuti kepada PT Medco Energy,namun mirisnya hingga saat ini belum ada penanganan maupun pengecekan dari pihak perusahaan dan sebut-sebut hanya memperbaiki kebocoran saja,” terang Hardiyanto lagi (21/07).
Sementara Kades Melilian Dedi Haryanto saat di konpirmasi awak media tidak bisa dihubungi karena nomor Handpone sang Kades tidak aktip,namun menurut warga sang Kades sudah mengetahui hal tersebut, dan diduga sepertinya enggan memberikan keterangan pada awak media .
Bahkan pihak pihak yang dianggap terkait sudah nengetahui akibat peristiwa dugaan pencemaran limbah oleh PT Medco Energy diwilayah Desa Melilian Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim itu.
Dalam pantauan dilapangan tersebut,
Pantauan media ini ke lapangan memang masih tersisa bekas bekas minyak mentah tumpah di area kejadian dan perbaikan oleh pihak perusahaan .Terlihat sekitar 9 batang pohon karet produktif merangas juga bibit karet okulasi milik Hardiyanto rusak berat yang di duga akibat peristiwa tersebut kurang lebih 200 batang bibit terancam punah. “Dan bukan limbah minyak saja pak yang masih tersisa disungai, namun bekas Safety Oil terlihat mencemari lingkungan sungai kebun akibat muntahan minyak yang menjadi limbah diduga milim PT Medco Energy tersebut, ” ujarnya.
Terkait hal tersebut, PT Medco Energy, justru mengklaim keberhasilan dalam menangani kebocoran pipa minyak yang beroprasi didesa Melilian itu yang menjelaskan pada awak media pada Sabtu lalu(16/07).
Menurut PT Medco E&P Indonesia setelah mendapatkan informasi dari petugas patroli Perusahaan kemudian mendatangkan pekerja dan melakukan klaim pipa sesuai standar keselamatan kerja.
“Dalam waktu singkat, Pekerja berhasil menangani kebocoran tersebut.
Perusahaan menyayangkan terjadinya tindakan vandalisme ini. Pasalnya, tindakan tersebut selain merugikan Perusahaan, juga Negara,” tegas VP Relations & Security Medco E&P Drajat Panjawi pada awak Media. (JNV)