Siak, Indo Merdeka – Dikabarkan puluhan anak santri yang mengecap pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Ilmi Jalan Pemda Km 12, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, mengalami keracunan makanan, Rabu (16/9/2020).
Informasi di Rumah Sakit Type D Perawang menyebutkan, ada 29 anak remaja perempuan yang sudah menjalani perobatan.
“Benar ada 29 orang dirawat di rumah sakit kita. Keseluruhan pasien berjenis kelamin perempuan dan rata-rata berusia 16 hingga 17 tahun,” ujar Kepala Rumah Sakit Type D Perawang, dr Amdan kepada Jurnalis diruang kerjanya, Kamis (17/9/2020).
Dokter menjelaskan, kronologis kedatangan pasien bermula saat seusai makan siang, para santri mengeluhkan sakit pada bagian perut dan mual.
“Ada keluhan pusing dan mual, pasien kemudian dibawa ke rumah sakit kita pada Rabu (16/9) sekira pukul 15.00 WIB. 19 diantaranya sudah kita pulangkan ke tempat asal, karena sudah pulih. Sedangkan tujuh orang masih tahap pemulihan,” kata dokter Amdan.
“Kemungkinan masih ada keluhan, maka tujuh orang lagi pasien dirawat secara intensif. Mereka merasa mual dan sakit,” katanya.
Masih kata dokter, hasil diagnosa sementara, pasien tersebut alami keracunan karena faktor makanan tidak sehat.
“Asal muasal keluhan pasien karena faktor makanan. Mereka katanya sakit setelah makan siang. Karena faktor ikan laut, yang diduga sudah tidak layak dikonsumsi oleh manusia,” beber dokter.
“Saran saya kita harus menyajikan makanan sesuai dengan sanitasi yang baik. Harus bersih dan terjamin,” tandas dokter Amdan.
Sementara itu pihak Pondok Pesantren Nurul Ilmi Ustadz Rofiq saat dikonfirmasi langsung di lokasi, maupun via telekomunikasi tidak berhasil.
Sayangnya pihak keamanan pondok pesantren mengaku tidak memperbolehkan jurnalis masuk dalam rangka wawancara terkait hal tersebut.
“Maaf pak, harus ada janji. Saya tidak izinkan masuk pak,” ujar security berinisial Rapi.
Senada dengan pihak pemilik Pondok Pesantren Nurul Ilmi Doyok tidak bersedia memberikan keterangan persnya, dengan alasan karantina mandiri.
“Maaf lagi batuk kita, ini karantina mandiri,” kata Doyok melalui pesan singkat Whatsapp.
Hingga berita ini ditulis, Pihak Kepolisian Sektor Tualang Polres Siak masih melakukan penyelidikan terhadap kasus keracunan tersebut.(Simon)