Palembang, Indo Merdeka – Pembukaan Penataran Calon Da’i Tingkat Kota Palembang dibuka oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) kota Palembang Riza Pahlevi di Ballroom Hotel Emilia Palembang, Senin (2/11/2020).
Ketua Pelaksana Kegiatan Penataran Calon Da’i Kota Palembang Nur Ainun mengatakan, Bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang biasa kesra yang rutin dilaksanakan setiap tahun untuk membackup, untuk mendukung program pemerintah kota palembang yaitu visi misi Palembang Darusalam.
” Satu yang pasti untuk mencetak da’i/da’iah yang unggul profesional untuk menyampaikan materi siar keagamaan mendukung visi misi Palembang Emas Darussalam. Dua silahturahmi dai yang pasti dengan pemerintah kota palembang. Ketiga tujuannya memang untuk go visi misi Palembang Emas Darussalam tadi,” paparnya
Lebih lanjut, itu bukan sertifikasi ini hanya untuk pelatihan bagaimana ceramah itu bisa menarik untuk jamaah kalau ceramah seminar mungkin audien jangan ngantuk jadi materi yang di sampaikan tadi bisa di kemas semenarik mungkin.
” Pesertanya ini Dai, calon calon dai dari 18 Kecamatan kita minta perwakilan dari 18 Kecamatan. Ada Dai yang sebagai Pemula dan ada juga Dai Senior. Kita artinya bisa mewarnai yang lain jadi saling berbagi saling sharing dan nanti ada dialog nya juga nantikan di season terakhir, ” bebernya.
Jadi dalam bahasa arab itu kalau laki laki bisa mencangkup perempuan dai bisa perempuan, tapi jika disebut daiah itu untuk perempuan saja laki laki tidak bisa ikut.
” Dan tidak ada batasan umur kita hanya meminta perwakilan dari kecamatan jadi bolehbl di katakan filternya ada di kecamatan, kita minta pakai surat tugas, ikatan pendidikan pun tidak ada,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kota Palembang Riza Pahlevi, mengatakan, kegiatan ini sangat produktif karena akan memberikan bekal materi-materi teknik bagaimana menjadi Da’i yang baik dan Da’i yang profesional karena Pemerintah Kota punya program seribu Da’i kedepannya.
” Mungkin di lapangan itu ceramahnya serius jadi kita tidak menyampai materinya kadang kan sama mungkin dosen atau guru padahal ilmu yang di sampaikannya tadi bagus, cuma tidak masuk ke kita dan mungkin karena akibatnya teknis penyampaian,” katanya.
Kegiatan ini sangat produktif karena akan memberikan bekal materi materi teknis bagaimana menjadi dai yang baik dai yang profesional karena pemerintah kota punya program dai 1000 ustad, 1000 dai ke depan.
” Yang pertama bagaimana menguasai materi dakwa, menguasai audiens yang akan di dakwakan terus bagaimana mengemas materi ini jadi lebih baik. Disini tidak ada sertifikasi karena itu kewenangan menteri agama, supportnya kita punya 550 ustad yang mendapatkan isyaroh 2 juta/bulan dan mereka ceramah setiap subuh setiap hari ahad jadi 4 kali selama 1 bulan,” bebernya.
Dia menambahkan, Sekitar 13 miliaran anggaran untuk dai per tahun. Kalau dai banyak tapi yang mampu kita bayarin baru sekitar 550 target kita 2000 karena sesuai dengan jumlah masjid dan jumlah musholla, kalau masjid 901 kalau musholla 1.099.
Langkah langkah kita selain memberikan pembekalan terus ada pertemuan terus koordinasi kurs.
” Harapannya mereka bisa profesional dalam penyampaian dakwahnya tidak kaku dengan materi materi yang lebih fleksibel,”pungkasnya (Ocha)