Ogan Ilir, Indo Merdeka – SMA Negeri 1 Indralaya Selatan, Ogan Ilir, menunda kenaikan 21 siswa kelas XI.

Menanggapi hal tersebut, Kepsek SMAN 1 Ogan Ilir, Ismail Mayuza, angkat bicara, menurutnya pihaknya sudah melalui prosedur pendidikan yang berlaku.

“Keputusan ini sangat berat namun demi kualitas pendidikan di SMAN I Intan, maka kita melakukan keputusan ini,” katanya

Ia juga mengatakan, keputusan tidak naik kelas 21 orang siswa SMAN I Intan sudah melalui rapat lengkap seluruh tenaga guru dan berpedoman pada Surat Edaran Mendikbud RI nomor 1 tahun 2021 tentang penundaan ujian nasional dan ujian kesetaraan serta pelaksanaan ujian sekolah dalam masa darurat penyebaran Covid -19 poin 7 huruf a , 1,2,3 dan 4 serta huruf b.

“Kami segenap guru melakukan temu siswa dan orang tua siswa yang dinyatakan tidak naik kelas, salah seorang wali siswa menuntut agar keputusan tidak naik kelasnya siswa yang salah satunya adalah anaknya, agar dicabut oleh SMAN I Intan,” tegasnya

Ia juga menjelaskan, berbagai alasan bahwa keputusan itu bertentangan dari kebenaran yang ada, bahwa anaknya aktif belajar, sekalipun absen keaktifan hadir belajar melalui daring terbukti tidak ada, sebagaimana dijelaskan oleh wali kelasnya, namun dirinya ngotot bahwa anaknya aktif, tanpa dapat membuktikan fakta keaktifan anaknya.

Pada saat rapat bersama orang tua wali
Ada hal menarik dari pertemuan ini, ada salah seorang siswa IPS 3 Refi, sudah setahun tidak aktif belajar, ikut bergabung melakukan protes atas keputusan tidak naik kelas ini.

Menaggapi adanya tuntutan agar mencabut keputusan tidak naik kelas 21 siswa, dengan tegas mengatakan tidak bisa, mengingat sudah berkekuatan hukum karena merupakan keputusan hasil rapat dewan guru.

Namun walau demikian, jika nanti ada keputusan lain dari Diknas Provinsi Sumsel, memerintahkan untuk meninjau ulang keputusan ini, pihaknya akan taat perintah sesuai aturan.

Ia juga mengatakan, keputusan tidak naik kelas 21 orang siswa bukanlah bentuk kezaliman kepada anak didik, tapi justru suatu peringatan keras bahwa untuk mencapai puncak prestasi, siswa haruslah menempuhnya dengan cara disiplin yang tinggi, dan kemampuan belajar yang sungguh- sungguh, baik terhadap mata pelajaran maupun etika dan moral yang baik.

Sebagaimana diketahui dalam waktu bersamaan, ditempat terpisah, pihak Diknas Sumsel, juga melakukan verifikasi kepada para dewan guru dan siswa terhadap timbulnya permasalahan dan adanya protes wali murid SMAN I Intan. Sayangnya tim Diknas Sumsel tidak berhasil dimintai keterangan apa saja yang diverifikasi bahkan tanpa pamit bergegas meninggalkan lokasi SMAN I Intan. (GMA)

Bagikan: