BANYUASIN, Indo Merdeka,- Pemkab Banyuasin secara resmi mengukuhkan tim tekhnis E-VOTING Pemilihan Kepala Desa secara serentak di 240 Desa dalam Kabupaten Banyuasin, Kegiatan digelar di Pendopoan Rumah Dinas Bupati Banyuasin, dengan dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Banyuasin, Ka BPBD Banyuasin, DPKUKM, Disdikbud Banyuasin, Kegiatan berjalan aman dan kondusif diharapkan dari Pengukuhan tersebut pesta demokrasi di Banyuasin berjalan sukses. Noffaredy Kepala Dinas Komunikasi Dokumentasi dan Informatika Kabupaten Banyuasin, mengatakan dalam sambutannya bahwa latar belakang sistem pemilihan Kepala Desa yang diterapkan dinilai efektif dan efisien.

“Alhamdulillah tim tekhnis E-voting Pilkades sudah dikukuhkan oleh Bupati Banyuasin, mereka sudah lulus verifikasi dan sertifikasi Insyah Allah mereka siap menjalankan tugas di lapangan, semoga Pilkades 2021 ini berjalan aman dan kondusif, sehingga berorientasi amanah dan jujur dengan terpilihnya Kepala Desa sesuai harapan masyarakat,”Ucap. Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Banyuasin, Noffaredy. ketika dibincangi. Kamis, 11/11/21.

Ditambahkannya, Rincian dari tim tekhnis E-voting Pilkades serentak di Banyuasin terdiri dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

“Ada 143 orang, terdiri dari Kominfo, DPMD, Pol PP, BPBD, Dukcapil, Baketpan, Disporabudpar, dan nanti mereka akan menyebar ke 43 Desa yang melaksanakan pemilihan secara E-voting,”tegasnya.

Sementara itu, Bupati Banyuasin. H. Askolani. SH. MH, dibincangi awak media mengatakan pemilihan Pilkades secara e-voting merupakan langkah yang cukup baik dimana tingkat efisiensi waktu dan

“Untuk keraguan masyarakat terhadap E-voting saya rasa tidak perlu di rasakan sebab secara hukum dan akuntabel pemilihan Pilkades secara E-voting sangat baik sekali, seperti efisiensi waktu, transparansinya sebab dilakukan secara komputerisasi, setelah ini kami akan dipanggil oleh kementerian untuk menjelaskan Pilkades E-voting ini,”Ucapnya.

Ditegaskan oleh, Ketua DPD Parpol PDIP Kabupaten Banyuasin ini, bahwa E-voting dilakukan untuk meminimalisir terjadinya keributan ditengah masyarakat yang tingkat kerawanannya tinggi.

“Ada yang bertanya kenapa hanya sebagian dan tidak seluruhnya E-voting, itu karena anggaran kita tidak mencukupi, dan sementara ini dilakukan di wilayah yang dinilai tingkat kerawanannya tinggi, dan alhamdulilah dari E-voting ini kita menempati urutan kedua mengalahkan Negara Singapura, dan terbaik di Indonesia,”tegasnya.

Bagikan: