Jakarta, Indo Merdeka – Harga minyak dunia melonjak sekitar tujuh persen pada akhir perdagangan Jumat (4/3) waktu AS. Harga minyak masih terus merangkak akibat gangguan ekspor Rusia setelah dijatuhi sanksi Barat.

Dilansir dari Antara, Senin (7/3), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei melambung US$7,65 atau 6,9 persen, menjadi US$118,11 per barel.

Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April terangkat US$8,01 atau 7,4 persen, menjadi US$115,68 per barel.

Itu adalah penutupan tertinggi untuk Brent sejak Februari 2013 dan untuk WTI sejak September 2008. Selama seminggu, Brent naik ke tertinggi intraday sejak Mei 2012 dan WTI ke tertinggi intraday sejak September 2008.

Harga minyak reli di awal sesi setelah pasukan Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Kebakaran di gedung pelatihan padam dan para pejabat Ukraina mengatakan fasilitas itu sekarang aman.

Reli juga diperpanjang setelah Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan sedang mencari opsi untuk memotong impor minyak Rusia dan mempertimbangkan tindakan yang mungkin dilakukan untuk meminimalkan dampak pada pasokan global dan dampak pada konsumen.

Minyak mentah berjangka telah melonjak lebih dari 20 persen sejak Amerika Serikat dan sekutunya memberikan sanksi kepada Rusia.

Penjualan minyak Rusia telah terganggu. Produsen merasa sangat sulit untuk membuat kesepakatan bahkan ketika mereka menawarkan diskon besar-besaran untuk patokan minyak mentah Brent.

Bagikan: