Jakarta, Indo Merdeka – Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam stagnan di posisi Rp1,010 juta per gram pada Jumat (11/3). Harga emas macet alias tak berubah dari perdagangan sebelumnya.

Senada, harga pembelian kembali (buyback) stagnan di posisi Rp917 ribu per gram.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp575 ribu, 2 gram Rp1,96 juta, 3 gram Rp2,92 juta, 5 gram Rp4,84 juta, 10 gram Rp9,63 juta, 25 gram Rp23,96 juta, dan 50 gram Rp47,85 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp95,64 juta, 250 gram Rp238,83 juta, 500 gram Rp477,45 juta, dan 1 kilogram Rp954,87 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX naik 0,05 persen menjadi US$2.001,3 per troy ons. Adapun, harga emas di perdagangan spot turun 0,10 persen ke US$1.995 per troy ons pada pagi ini.

Pengamat Komoditas Ariston Tjendra memproyeksikan harga emas internasional menguat hari ini. Kekhawatiran pasar terhadap konflik Rusia dan Ukraina masih menjadi faktor mendorong harga logam mulia ini.

Ia menuturkan harga emas sempat turun karena optimisme pasar terhadap hasil negosiasi Ukraina dan Rusia di Turki akan menghentikan perang. Tapi kenyataannya negosiasi tidak menemukan titik temu, sehingga Rusia akan terus menyerang Ukraina sampai tujuannya tercapai.

“Hari ini harga emas masih berpeluang menguat karena perang masih berlanjut,” ujarnya kepada.

Di sisi lain, lanjut dia, pasar akan memperhatikan sentimen terhadap dolar AS di mana kenaikan inflasi Februari yang dirilis kemarin bisa memicu ekspektasi kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif. Hal ini bisa mendorong penguatan dolar AS dan menekan harga emas sementara waktu.

Hari ini, ia meramalkan harga emas internasional berada dalam rentang support US$1.970 per troy ons dan resistance US$2.040 per troy ons. Dikutip dari CNNIndonesia.com.

Bagikan: